SuaraSumsel.id - Seorang anak R, 12 tahun di kabupaten Musi Banyuasin atau Muba, Sumatera Selatan, berusaha bikin candaan atau prank pada call center 110.
Call center 110 ialah produk yang baru dilauching Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo guna akses untuk panggilan atau laporan darurat kepada pihak kepolisian. Akibat ulah pranksnya, anak praremaja ini akhirnya diintrogasi polisi.
Kapolres Musi Banyuasin AKBP Erlin Tangjaya mengatakan masyarakat bisa menggunakan layanan 110 ini di mana pun berada. Sehingga sebaiknya tidak untuk bahan bikin prank atau candaan, dan informasi yang tidak benar.
“Hari ini kita Jemput R (12) warga Muara Punjung kecamatan Babat Toman yang didampingi oleh orang tuanya serta pihak pemerintah desa, merupakan salah satu warga yang melakukan pangilan prank dilayanan 110. kita introgasi,” kata Erlin Jum'at (28/5/21).
Dalam aksinya melakukan berpuluh kali panggilan dalam durasi 2 menit sekali. Berdasarkan nomor ponsel yang digunakan, pihaknya melakukan penyelidikan sehingga mengetahui keberadaan “R”.
“Terhadap “R” sebelumnya sudah kita ingatkan, namun yang bersangkutan masih terus melakukan panggilan prank sehingga kita jemput “R” di kediamannya,” ungkapnya.
Mantan Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel ini menambahkan, terhadap “R” akan dilakukan pembinaan serta membuat pernyataan untuk tidak lagi melakukan panggilan frank (candaan). “R” juga langsung dikembalikan kepada orang tuanya.
Call Center 110 itu merupakan bagian dari upaya Polri dalam memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya. “Gunakan layanan ini saat darurat atau urgent, memberikan informasi kejahatan, laka lantas, covid-19 dan sebagainya,” bebernya.
Dalam menghadapi adanya pengguna layanan Call Center 110 yang melakukan ‘Prank’ laporan atau informasi bohong, perwira berpangkat melati satu tersebut menegaskan, akan diberi sanksi melalui berbagai tahapan.
Baca Juga: Kick Off Food Estate di Sumsel, Mentan: Target Kita Ekspor, Gertak Tekan Impor
Langkah pertama akan diberikan teguran, kemudian pelaku akan mendapatkan pesan dengan police virtual. Jika pun masih melakukan, maka pelaku akan dijemput dan disanksi dengan paling berat ancaman pidana.
“Saya imbau masyarakat jangan gunakan layanan ini dengan main-main, karena data anda langsung terlihat di operator,” pungkasnya.
Kontributor: Andika
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
LEGO Star Wars : Mainan Populer Gabungan Dua Waralaba Besar
-
Lahirkan UMKM Tangguh, Inklusif serta Berdaya Saing, BRI dan Medco E&P Berkolaborasi
-
Mulai 13 September, Palembang Kini Punya Rute Langsung ke Malaysia Bersama Malindo Air
-
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Raih 3 Penghargaan Internasional
-
Kolaborasi BRI dan Kementerian, Wujudkan Balai Latihan Kerja untuk Warga Binaan Nusakambangan