SuaraSumsel.id - Super Blood Moon atau lebih dikenal dengan gerhana bulan total berlangsung malam ini, 26 Mei 2021. Pada saat berlangsungnya gerhana bulan total ini, bulan akan telihat lebih besar dari pada ukuran sebenarnya.
Selain itu, bulan akan terlihat lebih kemerahan atau bercampurnya pantulan sinar matahari di tubuh bulan. Simak yok, lima fakta menarik gerhana bulan total malam ini.
Gerhana bulan total atau Super Blood Moon memiliki lima fakta menarik. Badan Meteorlogi dan Klimatologi atau BMKG merangkum lima fakta dari gerhana bulan tersebut.
1. Masyarakat dapat melihat gerhana bulan tanpa kacamata khusus
Melihat gerhana bulan total ternyata bisa dilakukan dengan secara langsung, tanpa menggunakan kacamata khusus seperti halnya melihat atau menikmati gerhana matahari.
2. Momentum gerhana bulan di belahan waktu Indonesia
Terjadinya gerhana bulan total pada sore ini, 26 Mei 2021, memiliki waktu yang berbeda di belahan bumi Indonesia. Misalnya, BMKG mencatat gerhana bulan total terlihat pada 18.18 WIB, 19.18 WITA, dan 20.18 WIT.
3. Menampilkan bulan purnama
Gerhana matahari total atau super blood moon akan menampilkan bulan purnama dengan ukuran lebih besar dan menyala dengan warna merah.
Baca Juga: 6 Warga OKU Timur Sumsel Ditangkap di Way Kanan, Ini Penyebabnya
4. Penyebab gerhana bulan total
Gerhana bulan total terjadi karena matahari - bumi - bulan berada satu garis lurus atau bisa juga dikatakan sejajar
5. BMKG menyediakan lokasi pemantauan
BMKG menyediakan lokasi pemantuan di sejumlah daerah. Selain itu, BMKG juga menyediakan alat bantu melihat yakni teleskom, detektor, dan teknologi informasi.
Fase-fase (proses) Gerhana Bulan Total yang akan terjadi tanggal 26 Mei 2021 adalah :
- Fase (P1) Awal Gerhana Bulan mulai pukul 15.46.12 WIB , 16.46.12 WITA , 17.46.12 WIT yang melintas memotong Papua bagian tengah, sehingga pengamat di provinsi Papua dapat menyaksikan seluruh proses terjadinya Gerhana Bulan Total ini.
- Fase (U1) Gerhana Bulan Sebagian mulai pukul 16.44.38 WIB , 17.44.38 WITA ,18.44.38 3 WIT, melintas memotong Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara, sehingga pengamat di wilayah Indonesia Timur, Pulau Sulawesi bagian Timur dan Nusa Tenggara Timur dapat menyaksikan kejadian ini.
- Fase (U2) Gerhana Bulan Total mulai masuk pukul 18.09.21 WIB , 19.09.21 WITA , 20.09.21 WIT melintas memotong Provinsi Riau dan Sumatera Barat, sehingga seluruh pengamat di Indonesia dapat mengamati awal fase totalitas ini, kecuali di sebagian Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
- Fase Puncak Gerhana Bulan terjadi pukul 18.18.43 WIB , 19.18.43 WITA , 20.18.43 WIT, dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di sebagian kecil Riau, sebagian Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
- Fase (U3) Gerhana Bulan Total berakhir pukul 18.28.05 WIB , 19.28.05 WITA , 20.28.05 WIT melintas membelah Sumatera Utara, sehingga pengamat di seluruh wilayah Indonesia, kecuali sebagian Sumatera Utara dan Aceh, dapat menyaksikan fenomena ini.
- Fase (U4) Gerhana Bulan Sebagian berakhir pukul 19.52.48 WIB , 20.52.48 WITA , 21.52.48 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.
- Fase (P4) Gerhana Bulan berakhir pukul 20.51.14 WIB , 21.51.14 WITA , 22.51.14 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.
Seluruh proses gerhana, sejak fase awal (P1) hingga fase akhir (P4) akan berlangsung selama 5 jam 5 menit dan 2 detik.
Sedangkan proses gerhana totalnya, sejak awal fase total (U2), puncak total hingga akhir fase total (U3) akan berlangsung selama 18 menit 44 detik.
BMKG juga menyarankan masyarakat menonton gerhana bulan total di rumah saja, melalui saluran siaran bmkg.go.id/gbt.
Berita Terkait
-
Warga Diminta Waspadai Ini saat Gerhana Bulan Total
-
Ini Waktu Melihat Puncak Gerhana Bulan Total di Kota Tegal
-
Gerhana Bulan Adalah Fenomena Langka, Saksikan Malam ini 26 Mei 2021
-
Video Ngeri Ombak Laut Selatan Hantam Pantai Jelang Gerhana Bulan Total
-
Pakar Beri Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Malang, Rabu Petang Nanti
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Baru Beli HP Baru? Jangan Langsung Dipakai! Lakukan 10 'Ritual' Wajib Ini Dulu
-
Harga Tiket Sumsel United Resmi Dirilis, Termurah Rp15 Ribu Bisa Nonton Liga 2
-
'Puyang: Minyak Goreng dan Tisu Toilet' dari Teater Potlot Hadir di Festival Teater Sumatera III
-
Uang 'Rampokan' Negara Diduga Dipakai Anggota DPRD Ini untuk Foya-foya Bareng Kekasih Gelap
-
5 Fakta Baru Anggota DPRD PDIP 'Rampok Uang Negara': 'Dihabisi' Kekasih Gelap Usai Tolak Nikah