Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 04 Mei 2021 | 15:16 WIB
Kepadatan Mal Palembang [istimewa] Larangan Salat Id di Masjid Diprotes, Netizen Bandingkan Keruman Mal

SuaraSumsel.id - Pemerintah Kota atau Pemkot Palembang resmi menyatakan meniadakan salat id di masjid dan lapangan. Hal ini karena kondisi pandemic COVID 19 yang masih berstatus zona merah.

Namun sejak larangan atau peniadaan tersebut dikeluarkan pemerintah, berbagai tanggapan muncul terutama di media sosial.

Banyak juga netizen yang membandingkan kebijakan larangan salat id di masjid dan lapangan dengan pengunjung mal yang terus ramai dan padat di kota Palembang.

Misalnya saja salah satu akun media sosial yang kemudian ramai dikomentari netizen @palembangsumsel2020.

Baca Juga: Jaga Harga Stabil, Perdagangan Karet Sumsel Terapkan Penjualan Kemitraan

Ia menyatakan kekecewaan karena harus melewatkan momen salat idul fitri yang hanya terjadi sekali setahun namun mal-mal tetap ramai.

“Mudik okelah dilarang tapi shalat ied kan biso ikutin protokol kesehatan dan wajib pakek masker, tembak suhu dan wajib dari rumah ambek wudhu biar dak ado antrian, tidak ada berjabat tangan jugo,”
Sekali dalam setahun lho salat ied ini
Mall penuh sesak dalam beberap hari ini, tanpa ada jarak
Mimin mewakili followers mengutarakan ungkapan itu..
Mohon maaf lahir dan batin kalo ado salah,”

Tulisan itu jika diartikan seperti ini

“Baiklah mudik dilarang, tapi salat ied kan seharusnya dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan dan wajib menggunakan masker, cek suhu dan berwudhu dari rumah agar tidak ada antrian, tidak ada  yang berjabat tangan juga.
Sekali dalam setahun loh melaksanakan salat ied ini
Mal penuh sesak dalam  beberapa hari ini, tanpa ada jarak.
Mimin mewakili followers mengutarakan ungkapan itu..
Mohon maaf lahir dan batin jika ada salah,”

Postingan yang diunggah kemarin, Senin (3/5/2021) menuai banyak komentar netizen lainnya yang mengaku setuju dengan tulisan yang buat pada akun tersebut.
 
@agenbenings_kakyuns nah setuju min, sekali2 status menyuarakan isi hati rakyat, mall, pasar bejubel, katek larangan min, beribadah malah dilarang.
“Nah setuju min, sekali-sekali unggahan menyuarakan isi hati rakyat, mall, pasar membludak, tidak ada larangan min, beribadah malah dilarang.

Baca Juga: Waduh! Harga Daging Sapi di Sumsel Sudah Rp 164.000/Kilogram

@Andibogar88 asli cewa nian min, “Asli kecewa min”

@sandyjuffrilubis padahal bagus ado y sholat ied biso doa samo” kito supayo penyakit ini ilang. Ini malah melarang sholat mno lah pikiran yang artinya seperti ini “Padahal bagus adanya salat ied, kita bisa doa bersama supaya penyakit ini (covid-19) hilang. Ini melarang untuk salat dimana pikirannya.

Wali Kota Palembang, Harnojoyo [Fitria/Suara.com]


 
Seperti diberitakan, Wali Kota Palembang, Harnojoyo resmi mengeluarkan edaran mengenai meniadakan salat id pada saat hari raya Idul Fitri. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan zona merah pandemi COVID 19.

“Seluruh kegiatan menjelang dan pada hari H, kita tiadakan, baik mudik, hingga salat id di hari idul fitri,” ujarnya.

Hal ini dilakukan dengan dukungan sinergisitas semua unsur di Palembang. Meski meniadakan salat id, namun pemerintah masih mempersilakan mengerjakan salat tawarih berjamaah di masjida dan rumah ibadah umat muslim lainnya.

Kontributor: Fitria.
 

Load More