SuaraSumsel.id - Anak muda di Palembang, Sumatera Selatan diajak Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengurangi aktivitas kumpul-kumpul, terutama begadang, pada malam hari untuk menekan penularan COVID-19.
"Anak-anak muda sudahlah, tidak perlu dulu 'bedalu-dalu' (begadang, red.)," kata dia saat berkunjung di Palembang seperti dilansir dari ANTARA, Senin (3/5/2021).
Data Dinkes Sumsel mencatat dari 20.595 kasus positif yang ditemukan hingga 1 Mei 2021, sebanyak 10.349 kasus atau 50 persen merupakan kalangan usia 20-44 tahun.
Dia mengatakan aktivitas berkumpul di Kota Palembang harus dipantau secara ketat karena wilayah itu masih menjalani pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro dan berstatus zona merah COVID-19.
Ia meminta kafe-kafe yang menjadi tempat berkumpulnya anak muda agar mematuhi jam operasional sesuai aturan PPKM dan aturan-aturan lain yang dibuat kepala daerah setempat.
Tito juga menyoroti kegiatan buka bersama dan Shalat Tarawih selama Ramadhan yang rentan tidak memperhatikan protokol kesehatan dan dapat memunculkan klaster penularan virus corona jenis baru itu.
Ia meminta masyarakat tetap menjaga diri dari penularan virus.
Ia mengakui kondisi menjelang Lebaran dan kejenuhan warga menghadapi pandemi telah membuat sebagian mereka bebas beraktivitas, tanpa memperhatikan protokol kesehatan.
Padahal, kasus COVID-19 di Sumsel, khususnya Palembang, tengah mengalami peningkatan signifikan yang memicu keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit-rumah sakit mendekati 70 persen.
Baca Juga: Tempat Tidur Rumah Sakit Terisi 65 Persen, Sumsel Siapkan Wisma Atlet Lagi
Ia mengatakan jika kedisiplinan masyarakat tidak tertangani dengan baik dalam menaati protokol kesehatan, hal itu sebagai mengkhawatirkan.
Ia menilai kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan saat ini mulai menurun, terlihat dari banyaknya warga yang tidak menggunakan masker saat berada di keramaian.
"Saya muter-muter di Palembang lihat di pasar dan di jalan banyak orang tidak pakai masker," kata dia.
Meskipun meningkatnya kegiatan masyarakat telah mendorong pemulihan ekonomi dan membuat masyarakat agak rileks, Tito berharap kewaspadaan terhadap COVID-19 tidak kendor agar tidak bernasib seperti India dengan merebak penularan virus dan jatuhnya korban dalam jumlah yang banyak. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Mulai 13 September, Palembang Kini Punya Rute Langsung ke Malaysia Bersama Malindo Air
-
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Raih 3 Penghargaan Internasional
-
Kolaborasi BRI dan Kementerian, Wujudkan Balai Latihan Kerja untuk Warga Binaan Nusakambangan
-
Ngeri! Anak Kandung Gorok Leher Ibu di OKU Timur, Warga Geger Saat Mengetahui Motifnya
-
Sumsel Dipuji Ketum KORPRI Nasional: Tuan Rumah PORNAS XVII 2025 yang Paling Siap