SuaraSumsel.id - Lembaga Mualaf Center Palembang memiliki peran ganda pada para mualaf, selain mengenalkan islam terlebih dahulu lalu menjadikan para mulaf menjadi mualaf yang islam kaffah.
Tugas berat itu didapuk pada Nyaiyu Hj. Atikah sebagai Ketua Mualaf Center Palembang guna membimbing ucapan kalimat syahadat, yakni belajar islam dari nol hingga menuju muslim yang sempurna menjalankan perintah agama.
Selain menjadi saksi masuknya islam, Mualaf Center Palembang juga membantu para mualaf untuk belajar mengenal islam melalui iqra, salat dan fiqih islam. Sejak pertama ia memeluk islam diberikan fasilitasi buku tata cara salat, mukenah atau sarung, sajadah, bacaan-bacaans islam, iqra dan Al-Qur’an.
“Setiap hari Kamis dan Sabtu juga kami bina belajar iqra, qur’an, praktik salat secara gratis,”ungkapnya, Senin (26/4/2021).
Baca Juga: Polda Sumsel Siapkan Empat Mobil Vaksinasi COVID 19 Datangi Lansia
Terdapat tiga golongan mualaf yaitu, mualaf khusus yaitu orang-orang yang diberi hidayah langsung oleh Allah untuk memeluk agama islam, mualaf islam yaitu orang-orang yang sudah beragama islam namun baru betul-betul mengenal islam saat belajar di mualaf center Palembang, dan yang ketika mualaf yang tergoncang imannya.
“Golongan ketiga ini biasanya untuk orang-orang yang masuk islam tapi tidak mendapat dukungan keluarga. Begitu ketauan keluarganya diminta kembali mengikuti kepercayaan semula,” ujarnya.
Pengertian mualaf bukan hanya sebatas orang yang masuk islam, tetapi juga orang yang dilembutkan hatinya atau lemah dalam agamanya. Di sanalah peran Atikah bersama lembaganya untuk mengajari orang-orang tersebut.
Setiap mengadakan majelis, biasanya jamah yang hadir bisa sampai 70 orang mualaf. Namun, semenjak pandemi Iamembatasi jumlah jamaah yang hadir sampai 30 atau 20 orang. Jamaahnya tersebut bisa mengikuti majelis sampai kapanpun mereka bersedia.
Mualaf center berkomitmen untuk membimbing mualaf sampai mampu menjadi islam yang kaffah yakni muslim yang betul-betul mengamalkan ajaran Qur’an dan Hadist.
Baca Juga: Akhir April, Serapan Vaksin COVID 19 Sumsel Belum Capai 80 Persen
“Ada jamah yang sudah 10 tahun belajar di sini, dirinya mengaku malu jika harus bergabung di majelis sekitar rumahnya, apalagi di usia tidak muda tapi harus belajar islam nol.” ucapnya.
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
BRI Dukung Arus Balik Lebaran 2025 dengan Posko Mudik BUMN dan Fasilitas Lengkap
-
Tangisan Pilu dI Rumah Kosong, Warga Syok Temukan Bayi Perempuan di Garasi
-
Ambulans RSUD Kosong Sopir dan BBM, Keluarga Nangis Histeris Urus Jenazah Sendiri
-
Guru Silat di Ogan Ilir Jadi Tersangka Pencabulan Santri, Diduga Lakukan Berkali-kali
-
WNA Rusia di Palembang Jadi Korban Curanmor, Drone dan GoPro Raib