SuaraSumsel.id - Hidayah menemukan dan akhirnya memeluk agama islam bisa datang dari mana pun. Seperti yang dialami Dokter Gigi Carisa Grani yang dilahirkan di keluarga Kristen taat, kemudian menjadi mualaf karena situasi pandemi COVID 19.
Ia memeluk islam karena situasi pandemi COVID 19 yang mengajarkan umat manusia menjaga kesehatan dan imunitas tubuh, seperti halnya yang diajarkan agama islam sudah sejak lama.
Protokol 3M, dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan membasuh tangan yang rutin ternyata sudah diajarkan islam sejak lama sebagai upaya menjaga diri.
Lahir dan besar dalam keluarga Kristen taat, Carissa mengaku nggak pernah sedikitpun terpikir masuk Islam. Mertuanya adalah penganut Kristen taat, malah pendidikannya adalah teologi sedangkan suaminya seorang pendeta.
Baca Juga: Setuju Konsep Ancol Pulau Kemaro, Herman Deru: Sumsel Ini Haus Wisata
Setiap akhir pekan, dokter Carissa aktif di gereja dan mengantarkan anaknya untuk ibadah Kristen.
Namun demikian, hidayah islam hadir mengetuk hatinya, sehingga dokter memeluk islam tahun lalu. Awal Corona digalakkan 3M, Carissa berusaha memahami makna wudhu, menutup mulut atau hijab dan cadar, dan menjaga jarak untuk tidak mudah bersalaman dengan orang lain (bukan muhrim).
“Saya enggak belajar doktrin Islam, iseng browsing manfaat wudhu, manfaat gerakan salat. Kok secara medis bisa dibuktikan, kok ajaran agama Islam itu masuk (akal). Kenapa jarinya (dalam gerakan Salat) begitu ditekan, secara medis bisa dijelaskan, kok gitu mulai (tertarik)” jelasnya dalam kanal YOutube Rasil TV dilansir dari hop.id- jaringan Suara.com, Kamis (22/4/2021).
Selain itu, Carissa juga melihat kenapa muslim beribadah di lantai, sujud maksudnya, bukannya lantai itu kan kotor di bawah tempat kaki. Namun setelah ia cermati mendalam, ternyata salat di lantai itu maknanya manusia di hadapan Allah itu status derajatnya sama, mau kaya mau miskin.
“Saya mulai galau, ibarat di persimbangan jalan. Saya lakukan (ibadah agama) yang lama, kok kosong ragu-ragu. Saya nganterin anak ibadah dewasa, pulang-pulang kayak nggak seperti biasa. Akhirnya saya nggak ibadah selama dua pekan, itu awal Maret. Dan mau beribadah dengan cara Islam kan belum bisa,” akunya..
Baca Juga: Kasus Perawat Dianiaya, PPNI Sumsel: Kasus Hukum Diteruskan Meski Memaafkan
Carissa kemudian diarahkan mendalami Islam ke Mualaf Centre Indonesia (MCI).
Berita Terkait
-
7 Keistimewaan Kedekatan Desy Ratnasari dan Ruben Onsu
-
Jordi Onsu: Gue Meyakini Alquran Itu Benar Banget
-
Cerita Steven Wongso Mualaf: Setelah Putus dengan Arafah Rianti, Ibu Tak Tahu
-
Ruben Onsu Jadi Imam Salat Desy Ratnasari Tak Lama usai Mualaf, Bagaimana Pandangan Islam?
-
Ruben Onsu Mualaf, Ini Sosok Spesial yang Pertama Ucapkan Selamat Lebaran
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Awas Modus Ganjal ATM Marak! Warga Palembang Jadi Korban, Uang Lenyap Sekejap
-
Usai Lebaran, Air PDAM Tirta Musi Palembang Keruh dan Kuning
-
Fokus Pelayanan Terganggu, ASN Bolos di Palembang Siap-Siap Terima Sanksi
-
Waswas! Tarif AS Ancam Masa Depan Ekspor Karet Sumsel
-
Tito Karnavian Jongkok Gosok Lantai Kambang Iwak, Aksi Mengejutkan Saat Teken Prasasti Renovasi