Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 17 April 2021 | 08:36 WIB
Jason Tjakrawinata (38) pelaku penganiayaan perawat RS Siloam Palembang [Andika/suara.com]

SuaraSumsel.id - Peristiwa penganiayaan perawat RS Siloam Palembang, Sumatera Selatan berhasil terungkap. Polisi melalui Unit Pidum dan Tekam Satreskrim Polrestabes Palembang berhasil mengamankan perlaku penganiayaan perawat Christina Ramauli S (28), Kamis (15/4/2021), Jason Tjakrawinata (38).

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra membernarkan penangkapan pelaku penganiayaan terhadap perawat RS Siloam oleh orang tua pasien. Kejadian penangkapan pun beredar di media sosial, sejak Jumat (16/4/2021) malam.

"Kita sudah amankan, sejak Jumat malam di rumahnya di Kayuagung, OKI," kata ia, Sabtu (17/4/2021).

Diketahui, kejadian ini bermula pelaku datang ke RS untuk melihat anaknya. Setelah mendengar cerita dari istrinya kalau anak terus menangis, pelaku emosi. Kemudian pelaku makin emosi melihat anak makin nangis dan tangannya mengeluarkan darah.

Baca Juga: Para Mantan Napi Terorisme Datangi Kapolda Sumsel, Ini Penyebabnya

"Melihat anaknya menangis dan mengeluarkan darah si pelaku pun emosi, terjadilah penganiayaan yang dilakukan terhadap terhadap perawat RS Siloam," sambung ia.

Berdasarkan keterangan dari pelaku, lanjut Irvan memang benar kalau kejadian penganiyaan dilakukannya. Perawat sudah meminta maaf dengan cara bersujud, namun pelaku emosi kemudian mendorong korban.

"Tidak hanya disitu saja pelaku ini menjabat rambut korban ketika di lerai oleh perawat lainya. Karena emosi sesaat, karena melihat anaknya tadi, sehingga menganiaya perawat Kamis (15/4/21)," ungkap ia.

Sementara pelaku pun meminta maaf kepada korban dan keluarganya termasuk  kepada pihak RS Siloam Palembang.

Ia  mengakui kalau dirinya mengakui tindakan yang dilakukan sangat tidak baik.

Baca Juga: Aset Tersangka Korupsi Masjid Raya Sriwijaya Disita Kejati Sumsel

" Karena kelelahan sehingga tejadi penganiayaan tersebut, sudah empat hari menjaga anak saya sehingga tersulut emosi. Sekiranya keluarga korban dan terkusus korban membuka pintu maafnya," tandasnya.

Kontributor: Andika

Load More