SuaraSumsel.id - Seluas 278.483 hektar (ha) lahan di Sumatera Selatan dipersiapkan bagi program lokasi lumbung pangan baru atau disebut program food etstae. untuk tanaman padi dan jagung.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Selatan R. Bambang Pramono mengatakan terdapat tujuh kabupaten di Sumatera Selatan yang diorientasikan pada program pemerintah pusat tersebut.
Ke tujuh daerah tersebut di antaranya Kabupaten Banyuasin seluas 118.732 ha, Ogan Komering Ilir (OKI) seluas 59.751 ha, Musi Banyuasin (Muba) seluas 20.000 ha, Ogan Ilir (OI) seluas 10.000 ha, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur seluas 50.000 ha, serta Musi Rawas (Mura) dan Muara Enim masing-masing seluas 10.000 ha.
“Ratusan ribu hektare lahan tersebut dikembangkan untuk food estate mulai tahun ini hingga tahun 2022,” katanya seperti dilansir ANTARA, Selasa (6/4/2021).
Baca Juga: Polisi Sita 25 Ton Minyak Ilegal di Lintas Sumatera Jambi-Palembang
Pramono mengatakan pihaknya menargetkan food estate dapat meningkatkan produksi padi Sumsel menjadi 5 juta ton gabah kering giling (GKG).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, produksi padi pada 2020 sebanyak 2,74 juta ton GKG.
Untuk saat ini, food estate berbasis korporasi, di mana ada pendampingan dan pengawalan pertanaman komoditas pertanian.
Pendampingan itu sesuai dengan spesifikasi lokasi dan kebutuhan petani mulai dari hulu hingga hilir, sehingga nantinya dapat meningkatkan kemandirian petani.
Dinas Pertanian pun telah memetakan terdapat 7 kabupaten yang berpotensi untuk menjadi food estate berbasis hortikultura, yakni Muara Enim, OKU Selatan, Lahat, Pagar Alam, Prabumulih, OKU Timur dan Lubuk Linggau.
Baca Juga: Bernostalgia, Kedai Teh di Palembang ini Hadirkan Suasana Tahun 90 an
“Komoditasnya banyak mulai dari bawang putih, bawang merah, cabai, hingga buah-buahan seperti pisang, durian, salak, jeruk, duku dan nanas,” kata Pramono.
Pramono menjelaskan, pengembangan food estate masih harus berhadapan dengan sejumlah kendala. Salah satunya terkait pemahaman dan kepentingan antara seluruh pemangku kepentingan di daerah, provinsi maupun pemerintah pusat.
Pramono melanjutkan, pihaknya tak hanya memprioritaskan food estate untuk komoditas pangan, melainkan pula hortikultura.
Berita Terkait
-
Fakta Polisi Aniaya Mantan dan Todongkan Pistol Ternyata Positif Narkoba
-
Demi Konten Ekstrem, 5 Fakta Aksi Berbahaya Bule Rusia Naiki KA Batu Bara
-
Drama di Hari Bahagia: Bus Pengantin Terperosok, Mempelai Wanita Histeris di Jalan
-
Turis Rusia Nekat! Aksi Gila Naik Kereta Batu Bara Babaranjang Viral!
-
Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Anggota DPRD Lubuklinggau Dilaporkan ke Polda Sumsel: Gelapkan Dana Miliaran
-
Spesial Libur Panjang: DANA Bagi-Bagi Rezeki Lewat Dana Kaget 18 April 2025
-
Viral Gadis OKU Timur Dipinang Pria New Zealand dengan Mahar Miliaran Rupiah
-
Inspirasi Parenting dari dr Aisah Dahlan di Talkshow IIPK Bank Sumsel Babel
-
Panggung Acara Toko Murah Nian Jadi Biang Kerok di Tanjung Barangan