SuaraSumsel.id - Survei para ahli menyebutkan Vaksin-vaksin yang sekarang tersedia dan digunakan tak akan lagi sanggup mengatasi wabah Covid-19 dalam periode paling lama setahun nanti. Karenanya, para produsen diharapkan mulai memodifikasi vaksin sesuai dengan mutasi virus corona.
Peringatan ini diutarakan oleh mayoritas epidemolog, virolog, dan pakar penyakit menular dunia yang mengikuti survei dari Aliansi Vaksin Rakyat - sebuah koalisi yang terdiri dari organisasi internasional seperti Amnesty International, Oxfam, dan UNAIDS.
Pada survei itu, dua pertiga responden mengatakan bahwa vaksin yang digunakan sekarang masih punya waktu sekitar setahun sebelum tidak ampuh lagi melawan infeksi Covid-19.
Sementara sepertiga responden mengatakan bahwa waktu yang tersisa cuma sembilan bulan saja, bahkan kurang dari itu.
Baca Juga: Strategi Reforma Agraria Sumsel Disusun, Wujudkan Akses Berkeadilan
Survei itu sendiri melibatkan responden sebanyak 77 ilmuwan dari 28 negara itu, demikian diwartakan The Guardian, Selasa (30/3/2021). Sebagian besar ilmuwan itu bekerja di lembaga atau institusi riset/pendidikan terkemuka di Eropa serta Amerika Serikat.
Sebanyak 88 persen responden menjelaskan bahwa rendahnya tingkat vaksinasi di banyak negara membuka peluang muncul varian virus corona yang bermutasi untuk mengelabui vaksin.
"Mutasi baru muncul setiap hari," kata Gregg Gonsalves, pakar epidemolog pada Universitas Yale, yang termasuk responden dalam survei ini.
"Kadang mereka menemukan celah yang menjadikan diri lebih kuat dari pendahulunya. Varian-varian yang beruntung ini bisa menular lebih efisien dan berpotensi mengelabui respons imun yang tadinya manjur pada strain lama," imbuh dia.
Ia mengatakan satu-satunya cara untuk mengatasi munculnya varian baru yang bisa mengelabui vaksin ini adalah dengan memvaksinasi manusia di seluruh dunia.
Baca Juga: Aset Daerah Milik Sumsel Bakal Disertifikasi Gandeng KPK
"Jika tidak maka kita membuka ruang untuk lebih banyak lagi mutasi, yang bisa menghasilkan varian baru yang mampu mengelabui vaksin-vaksin kita saat ini," lanjut Gonsalves.
Berita Terkait
-
Cara Cek Pengeluaran Grab Setahun, Simak Tutorialnya
-
Cara Cek Pengeluaran Gojek Setahun, Mudah dan Cepat
-
Bikin Bangga, Aldi Satya Mahendra Siap Balap Setahun Penuh Bareng Yamaha Motor Europe Pakai Produk Made-in Indonesia
-
5 Fakta Baru Misteri Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Pelaku Pembunuh Ternyata Suaminya Sendiri
-
3 Tahun Buron Kini Terlacak di Indonesia, ICW: Amat Terlihat Upaya KPK Lindungi Harun Masiku
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Harga Melonjak Saat Idul Fitri, Sumsel Catat Inflasi Tertinggi dalam Dua Tahun Terakhir
-
Pilkada Empat Lawang: Dua Mantan Bupati Adu Kuat, Rebut Kursi di Pemilu Ulang
-
Pendanaan KUR dari BRI Membuat Usaha Suryani Berkembang, Ini Kisahnya
-
Kronologi Kecelakaan Kerja PT Pusri yang Tewaskan Pekerja Saat Malam Takbiran
-
Awas Modus Ganjal ATM Marak! Warga Palembang Jadi Korban, Uang Lenyap Sekejap