SuaraSumsel.id - Kang Maman atau dikenal Maman Suherman kerap dikenal sebagai notulen di sebuah acara talkshow televisi swasta, namun tidak hanya sebagai tokoh penyiaran, ia pun terjun di dunia literasi.
Menurutnya, dunia literasi ialah amanat sang ayah yang menginginkan agar semakin banyak anak-anak yang berada di kawasan terluar Indonesia bisa membaca sekaligus menulis.
Kisah ini terinsipirasikan dari kehidupannya semasa kecil. Anak seorang TNI dengan pangkat yang tidak terlalu tinggi ini, diajarkan agar mengenal potongan ayat pertama dalam Alquran, yakni Iqra.
Semasa kecil, Maman yang lahir di Pulau Sulawesi, menemui banyak masyarakat yang masih buta huruf. Karena itu, sang ayah dengan begitu keras mengajarkannya agar bisa membaca saat usia 4 tahun.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Harga Jual Gabah Petani Sumsel Turun
Setelah bisa membaca, Maman pun ke pasar, dan berinisiatif membacakan koran di tengah pasar. Dari aktivitas itu, anak pertama ini mendapatkan uang.
Namun bukan uang saja diberikan, Maman pun kerap diminta untuk dicarikan empat angka di koran itu untuk dipasang lotre alias nomor buntut.
Untungnya, nomor-nomor yang diberi Maman berhasil tembus dan mendapatkan uang yang berlimpah. Mengetahui hal ini, sang ayah malah marah dan menghentikan kegiatan membacakan koran di tengah pasar tersebut.
Kisah ini dibagikan Maman di akun Youtube bersama Helmy Yahya yang dilansir Selasa (23/3/2021) dengan judul Notulis ini Pernah Jadi Peramal Kode Buntut Waktu Kecil! - Kang Maman | Helmy Yahya Bicara.
Belajar dari pengalaman ini, Maman yang kerap menghantarkan buku-buku ke kawasan terjauh dan terluar Pulau Indonesia mengharapkan semakin banyak pihak yang mendukung literasi di Indonesia.
Baca Juga: E-Tilang Sumsel Mulai Diuji Coba, Denda Bisa Menumpuk saat Bayar Pajak
Ia mengungkapkan literasi di Indonesia masih belum seperti negara berkembang apalagi negara maju lainnya.
"Dengan predikat di 60 an. Masyarakat Indonesia rata-rata hanya menghabiskan tiga buku setahun, sedangkan negara luar bisa puluhan buku dalam setahun," ujarnya kepada Helmy Yahya.
Karena itu, untuk meratakan minat baca dan meningkatkan literasi di Indonesia, diperlukan dukungan banyak pihak. Termasuk bagaimana menghantarkan buku-buku ke terluar dan terpencil wilayah di Indonesia.
"Misalnya saja, saya kirim Alquran seharga Rp 50.000, tapi biaya kirim bisa Rp 130.000 sampai ke wilayah timur Indonesia, tentu ini memerlukan dukungan termasuk PT. Pos Indonesia," ungkapnya,
Presiden Joko Widodo pernah memberikan subsidi atau menggratiskan mengirimkan buku ke seluruh Indonesia secara gratis setiap tanggal 17. Sayangnya program dengan kerjasama PT. Pos Indonesia tersebut terhenti dan tidak berlanjut.
"Karena itu, saya kembali menagih janji Presiden Joko Widodo atas program itu, agar literasi di Indonesia bisa terbantu dan semakin banyak buku-buku terdistribusi di kawasan terluar dan terpencil Indonesia," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Ulasan Buku Bapakku Indonesia, Bahan Bacaan yang Klop dengan Momen Agustus
-
Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi: Menemukan Makna Cinta
-
Wujudkan Wasiat Mendiang Putrinya, Komeng Ubah Sudut Rumah untuk Tempat Terapi Anak Cerebral Palsy
-
Jejak Digital Komeng Dicalonkan Jadi Cawapres, Pasangannya Gak Kaleng-kaleng
-
Ulasan Kumpulan Puisi Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Raih Best API Initiative, BRI Komitmen untuk Terus Berinovasi bagi Layanan Nasabah
-
Cerita Pilu Novi Tolak Bayar Uang Damai Rp60 Juta, Padahal Dilecehkan Tetangga
-
Robby Minta Prabowo Turun Tangan: Kisah Video Viral Dugaan Pesta Sabu Lapas
-
Walkout di Tengah Debat Pilkada OKU, Paslon 01 Sebut Aturan Debat Dilanggar!
-
Penyelidikan Mendalam Kasus Pesta Sabu di Lapas, Oknum Petugas Jadi Tersangka?