SuaraSumsel.id - Lima sungai di Sumatera Selatan ini akan dinormalisasikan. Hal ini dilakukan guna menanggulangi banjir, sehingga dilakukan pengerukkan sedimentasi serta perbaikan tanggul kiri dan kanannya.
Adapun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) VIII Sumatera menargetkan normalisasi lima sungai dengan total sepanjang 20 kilometer.
Kepala BBWS VIII Sumatera Birendrajana mengatakan lima sungai yang dinormalisasi dilakukan agar fungsinya kembali normal. Kelima sungai yang akan dinormalisasi yakni Sungai Bendung, Sekanak-Lambidaro dan Kedukan di Kota Palembang, Sungai Kelekar di Prabumulih, dan Sungai Bailangu di Musi Banyuasin.
"Sungai-sungai itu dikeruk untuk menanggulangi banjir dengan pengerukan sedimentasi serta perbaikan tanggul kiri dan kanannya," ujarnya seperti dilansir dari ANTARA, Jumat (12/3/2021).
Baca Juga: Empat Objek Sejarah di Palembang Ini Direkomendasikan Jadi Cagar Budaya
Masih terdapat sungai yang perlu dinormalisasi namun belum termasuk dalam rencana strategis (renstra) 2024, yakni Sungai Borang dan Sungai Buah di wilayah Palembang bagian timur.
Selain itu terdapat sungai-sungai lainnya di Sumsel yang mengalami pendangkalan, namun BBWS hanya berfokus pada sungai-sungai alami skala perkotaan yang mengalir ke Sungai Musi.
Sebagian proyek normalisasi sudah masuk tahapan kontrak dan pengadaan atau lelang, sementara sisanya masih tahap finalisasi perencanaan.
Biren menjelaskan normalisasi Sungai Sekanak-Lambidaro Palembang sepanjang 11 kilometer menjadi normalisasi paling panjang yang digarap, meski sempat tertunda pada 2020 namun proyek berbiaya Rp380 miliar itu mulai dikerjakan tahun ini.
"Untuk 2021 kami kerjakan normalisasi Sungai Sekanak sepanjang 800 meter dulu karena dana yang dikucurkan baru Rp38 miliar," katanya.
Baca Juga: 191.351 Pelanggan PLN di Palembang Terima Perpanjangan Stimulus
Sungai yang telah dinormalisasi dapat mengurangi atau mencegah banjir di kawasan padat penduduk, meski diakuinya normalisasi akan efektif jika didukung dengan kondisi drainase yang baik pula.
Namun ia menyebut target normalisasi sungai-sungai itu bisa mundur dari target, mengingat anggaran pengerjaan normalisasi di Kementerian PUPR sebagian masih direfocusing untuk penanganan COVID-19.
Berita Terkait
-
KPK Sikat Anggota DPRD OKU: Jatah Proyek PUPR Jadi Bancakan?
-
Skandal Suap di OKU Terbongkar: KPK Tetapkan 6 Tersangka Proyek Dinas PUPR!
-
Mentan Amran Bidik Sumsel Jadi Tiga Besar Produsen Beras Nasional, Percepat Swasembada Pangan
-
Mudik Gratis Sumsel 2025 Naik Kereta Api Sekeluarga, Cek Link Pendaftaran!
-
Mudik Gratis 2025 Pemprov Sumsel, Tersedia Ribuan Tiket
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
UMKM Palembang Naik Kelas, Kini Produknya Jadi Suvenir Penerbangan Garuda
-
Usai Fitrianti Ditahan, Harnojoyo Diperiksa Kejaksaan: Dugaan Korupsi Apa?
-
Lepas Kemeriahan Lebaran, Emas Digadai Warga Palembang untuk Sekolah Anak
-
Harga Emas Tinggi Dorong Warga Palembang Ramai Gadai untuk Biaya Sekolah
-
Rp10 Juta Sesuku, Harga Emas Perhiasan Palembang Cetak Rekor Usai Lebaran