SuaraSumsel.id - Munculnya varian baru covid 19, yakni varian B.1.1.7 dan B.1.3.5.1 merupakan suatu kewajaran. Menurut ahli mikrobiologi Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof Yuwono, kemunculan keduanya sudah terlebih dahulu muncul di negara lain.
B.1.1.7 pertama kali muncul di Inggris sekitar September 2020, sedangkan pada akhir tahun, Desember 2021, ditemukan varian lainnya B.1.3.5.1 di Afrika Selatan (Afsel) yang merupakan bekas negara jajahan Inggris.
"Ini bukan heboh plat mobil Jakarta atau heboh tentang Gubernur DKI atau Presiden RI di Jakarta tetapi heboh tentang varian baru SarsCov2 alias Covid19," tulisnya di media sosial Facebooknya, Kamis (4/3/2021).
Kedua varian merupakan akumulasi mutasi pada gen S atau spike yakni gen virus yang menyandi protein guna menempel pada reseptor sel manusia ACE2.
Baca Juga: Setelah Vaksinasi Pedagang, Guru di Sumsel Bersiap Disuntik Vaksin Covid 19
Bukti ilmiah, kata Prof Yuwono atau dikenal dengan panggilan Prof Yu, menunjukkan bahwa mutasi kedua virus tidak menambah keganasan virus atau keparahan penyakit tetapi menambah daya tularnya saja.
"Jadi tetaplah waspada namun tetap optimis karena perilaku ini lumrah pada virus apapun," kata ia.
Adapun kata Prof Yu, kecepatan virus covid 19 bermutasi sekitar 1-2 mutasi perbulan.
"Saya sudah pernah bilang ini tahun lalu bahwa kita pasti kalah langkah dengan langkah virus. Jadi, virus bukan dilawan, tetapi dikendalikan," ujarnya.
Adapun usaha yang dilakukan yakni lockdown, terus melakukan 3T yakni testing, tracking dan treatmen dan 3M yakni mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, serta menjaga imunitas dan melakukan vaksinasi ialah hal yang tepat dalam mengendalikan virus.
Baca Juga: Status Siaga Ditetapkan Lebih Cepat, Desa Rawan Karhutla Sumsel Menurun
"Jangan lupa, yang terpenting ialah minta tolong kepada yang punya virus dan menguasai seluruh semesta ini yaitu Allah SWT dengan sabar dan salat. Insha Allah pandemi akan usai bukan karena kepandaian kita tetapi karena pertolongan-Nya," kata Prof Yu.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Mutasi dari Varian Covid-19 New York Disebut Kebal Vaksin?
-
Waspada! Varian Covid-19 California Disebut Lebih Menular dan Mematikan
-
Varian Baru Virus Corona Lainnya Terdeteksi di 13 Negara, Ini Daftarnya
-
Ahli Mikrobiologi Unsri: Vaksin Nusantara Pakai Metode Baru, Perlu Didukung
-
Varian Covid-19 Nigeria Ditemukan, Disebut Kebal Vaksin
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Dana Kaget Hari Ini Sudah Tersebar, Klik Kumpulan Link dan Dapatkan Saldo Gratis
-
Promo Indomaret! Sunlight, Garnier, hingga Hello Panda Turun Drastis Minggu Ini
-
Pengusaha Perempuan di Palembang Tertipu Advokat Gadungan, Uang Raib Hampir Rp1 Miliar
-
Promo Minuman Alfamart: Teh, Jahe, Es Tarik, dan Boba Taro Harga Miring!
-
Bukan Ikan Tongkol! Dinkes PALI Ungkap Penyebab Keracunan Massal Setelah Santap MBG