SuaraSumsel.id - CEO sekaligus pendiri visinema Angga Dwimas Sasongko menyebut negara mengalami rugi besar dari pajak yang hilang akibat kejahatan pembajakan film Indonesia.
Ia menegaskan negara kehilangan potensi pajak sehingga perlunya hukuman berat dan tegas pada pelaku pembajak film yang kian marak dan merugikan industri film Indonesia.
Sutradara Angga menjadi saksi di persidangan kasus pembajakkan film Keluarga Cemara produksi VIsinema Pictures di Pengadilan Negeri Jambi, Kamis (4/2/2021) kemarin.
“Jumlah film yang dibajak bukan hanya satu film tapi banyak. Atas perbuatan itu, semua dan terutama negara kehilangan potensi pajak yang sangat besar dari pembajakan (ilegal)," kata Angga dalam keterangannya seperti dilansir dari ANTARA, Jumat (5/2/2021).
Sidang yang berlanjut dengan pemeriksaan para saksi, pada Kamis (28/1/2021) menghadirkan tersangka AFP.
Tersangka pembajakan AFP ini telah ditangkap oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada Selasa, 29 September tahun lalu dengan Pelaporan kasus ini sudah dilakukan sejak 20 Juli.
Film karya Visinema Pictures yang dicuri, diunggah, serta ditayangkan secara ilegal di platform website bernama DUNIAFILM21.
Film yang meraih 1,7 juta penonton bioskop di awal tahun 2019 itu diputar secara utuh atau ditayangkan secara online dengan cuma-cuma bagi pengunjung website tersebut oleh pelaku.
Dalam penelusuran kasus pembajakan ini, AFP diketahui telah membajak sekitar 3.000 judul film lokal dan impor sejak 2018. Hal ini dia lakukan untuk mencari keuntungan dari iklan yang didaftarkan.
"Nilai kerugian bisa puluhan hingga ratusan miliar. Jika pendapatan yang besar tersebut bisa diserap oleh negara, dana bisa dialokasikan untuk membangun sekolah, rumah sakit, dan lain - lain. Maraknya pemasangan iklan terkait pornografi dan perjudian di situs ilegal tersebut, ini menyebabkan capital outflow yang merugikan negara kita," kata Angga Dwimas.
Berita Terkait
-
Film Panjang Debut Sutradara Indonesia Langsung Jadi Box Office, Ada Jumbo
-
Potret Keluarga Cemara Faizal Hussein, Kehidupan Asli Tak Seseram Tokoh Walid di Drama 'Bidaah'
-
Dijuluki Keluarga Cemara, Begini Potret Kedekatan Fuji dan Kakak-kakaknya di Acara Lamaran Frans Faisal
-
Menang Piala Citra 2024, Ini 4 Rekomendasi Film Terbaik Nirina Zubir
-
Skandal Tambang Mengguncang Andalas dan Bukit Asam, Negara Rugi Rp488 Miliar Diungkap BPK
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Pulang: 121 Puisi Aina Rumiyati Aziz dari Dieng hingga Peluncuran di Palembang
-
UMKM Palembang Naik Kelas, Kini Produknya Jadi Suvenir Penerbangan Garuda
-
Usai Fitrianti Ditahan, Harnojoyo Diperiksa Kejaksaan: Dugaan Korupsi Apa?
-
Lepas Kemeriahan Lebaran, Emas Digadai Warga Palembang untuk Sekolah Anak
-
Harga Emas Tinggi Dorong Warga Palembang Ramai Gadai untuk Biaya Sekolah