Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 01 Februari 2021 | 17:21 WIB
Pagoda Pulau Kemarau [Istimewa]

SuaraSumsel.id - Serangkaian tahun baru Cina atau Imlek akan berlangsung pada tanggal 12 Februari ini. Masyarakat Thionghoa akan mulai merayakan rangkaian imlek, yakni sepekan sebelumnya.

Setelah dua pekan imlek, mereka merayakan Cap Go Meh. Namun pada saat situasi pandemi ini, perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemarau ditiadakan.

Budaya Thionghoa Palembang, Harun Awi mengungkapkan perayaan imlek memiliki serangakain peringkatan budaya. Baik sepekan sebelum, hingga dua pekan setelahnya yang sering disebut Cap Go Meh.

Pengurus Pulau Kemarau ini juga memastikan jika perayaan Cap Go Meh yang disebut sebagai puncak pusat perayaan Imlek akan ditiadakan.

Baca Juga: Dua Sidang Gugatan Pilkada di Sumsel Ini Berlanjut di Mahkamah Konstitusi

Hal ini sesuai dengan petunjuk dan arahan dari pemerintah guna membuat kerumunan. Meski sifatnya seperti sebuah budaya wisata, namun upaya mengurangi penyebaran virus covid 19 lebih utama dilaksanakan.

"Kita mematuhi perrintah Pemerintah untuk tidak berkumpul. Kami berupaya mengurangi resiko penyebaran virus," ujarnya dihubungi Suarasumsel.id, Senin (1/2/2021).

Menurut ia, dengan tidak menyelenggarakan Cap Go Meh di Pulau Kemarau akan mampu mengurangi resiko penularan virus covid 19.

"Akan lebih banyak kerugian yang harus ditanggung jika memaksakan dan merayakan. Jumlah yang datang bisa sangat ramai. Lihat saja tahun-tahun sebelumnya," ujar ia.

Harun Awi menegaskan yang tidak berlangsung ialah merayakan Cap Go Meh di Pulau Kemarau, namun pelaksanaan Cap Go Meh akan tetap ada dan bisa diselenggarakan dengan metode lain.

Baca Juga: Sumsel Didorong Kembangkan Potensi Wisata Religi, Ini Alasannya

"Sama seperti halnya umat muslim, acara syakral dan ritual ibadah masih harus dilaksanakan," ujar ia.

Saat imlek, kelarga bisa berkumpul dan berdoa, namun tetap berada di rumah.

"Bersilahturahmi juga bisa dilaksanakan dengan cara online, kami bersedih namun harus tetap bisa menerima kenyataan situasi pandemi saat ini," ujar ia.

Untuk beberapa klenteng, Harun Awi juga mengungkapkan akan membatasi peribadatan.

Imlek yang jatuh pada tanggal 12 Februari, sehingga puncak Cap Go Meh akan berlangsung pada 27 Februari namun biasanya tradisi di masyarakat Thionghoa Palembang, merayakan Cap Go Meh pada tiga hari sebelum puncaknya.

Load More