Scroll untuk membaca artikel
Iwan Supriyatna | Achmad Fauzi
Jum'at, 22 Januari 2021 | 07:43 WIB
Ilustrasi sapi (Unsplash)

SuaraSumsel.id - Harga daging sapi naik di tingkat pedagang. Kenaikan harga daging sapi inilah yang membuat para pedagang sempat mogok berjualan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto menyebut, kenaikan harga karkas di Rumah Potong Hewan (RPH) saat ini dipicu oleh kenaikan harga sapi bakalan asal Australia selama satu semester terakhir, yang pada Juni 2020 masih berada di kisaran 2,8 dollar AS per kg berat hidup dan kini pada Januari 2021 menjadi 3,78 dollar AS per kg berat hidup.

Faktor utama penyebab kenaikan harga sapi bakalan di Australia diakibatkan adanya program repopulasi, pemenuhan permintaan konsumsi dalam negeri, dan peningkatan permintaan dari negara lain terutama di tiga bulan terakhir di negara tersebut.

"Sebagai upaya menindaklanjuti mogok sebagian pedagang daging sapi di wilayah Jadetabek, dalam jangka pendek Kemendag telah berkoordinasi dengan pemasok daging sapi dan APDI untuk memastikan kelancaran distribusi pasokan dan ketersediaan daging di pasar di wilayah Jadetabek," kata Suhanto dalam keterangannya yang ditulis, Jumat (22/1/2021).

Baca Juga: Pemkot Bekasi Minta Pemerintah Pusat Atasi Lonjakan Harga Daging Sapi

Meski demikian, tutur Suhanto, Kemendag telah berkoordinasi dengan APDI dan memperoleh informasi bahwa harga karkas di tingkat RPH mengalami penyesuaian sekitar 11,6 - 12,6 persen pada Januari 2021.

Ia juga mengklaim, stok daging sapi saat ini tersedia untuk memenuhi kebutuhan nasional. Kementerian Perdagangan menjamin permintaan daging sapi di pasar rakyat dapat terpenuhi.

"Saat ini stok daging sapi tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Kemendag terus berupaya menjaga stok agar masyarakat tetap memiliki akses ke daging sapi," imbuh Suhanto.

Suhanto menambahkan, Kemendag juga telah bertemu dengan para importir sapi bakalan dan mengimbau para importir untuk membantu menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga sapi bakalan sampai di RPH dengan harga yang dapat menjamin agar pedagang daging sapi di pasar rakyat tetap dapat berjualan dengan keuntungan yang wajar.

"Dalam kondisi saat ini, Kementerian Perdagangan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan berbagai pihak lainnya agar harga daging sapi di tingkat eceran masih dapat dijangkau oleh masyarakat dengan ketersediaan yang cukup. Selain itu, Pemerintah akan mempersiapkan strategi baru sebagai alternatif guna memenuhi permintaan daging sapi," ujar Suhanto.

Baca Juga: Pedagang Daging Sapi di Kota Bandung Mulai Mogok Jualan

Sebelumnya, Dewan Pembina Daerah Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (DPD APDI) DKI Jakarta menyatakan melakukan mogok penjualan daging sapi di pasar rakyat se-Jadetabek karena ada kenaikan harga karkas di tingkat Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

Hal ini berdampak pada kenaikan harga daging sapi di tingkat pedagang.

Load More