Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 12 Januari 2021 | 10:45 WIB
ILUSTRASI Sriwijaya Air [Antara]

SuaraSumsel.id - Nama Sarah Beatrice Alomau tercatat dalam manifes pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) lalu.

Meski masuk dalam manifest Sriwijaya Air SJ 182, namun ternyata ia masih hidup.

Diketahui, Sarah sebenarnya tidak menumpangi pesawat nahas tersebut, namun identitasnya digunakan oleh teman kontrakkannya guna menjadi penumpang pesawat nahas tersebut.

Sarah Beatrice Alomau mengakui sempat kaget dan syok saat namanya masuk dalam daftar manifest pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan sekitar Kepulauan Seribu.

Baca Juga: Pencarian Kotak Hitam Sriwijaya Air Terhalang Puing Pesawat di Dasar Laut

“Dia kaget namanya muncul di TV, sedangkan dia tidak pernah berangkat,” kata pengacara Richard Riwoe yang ditunjuk organisasi keluarga besar NTT mendampingi Sarah, Senin (11/1/2021).

Minggu (10/1) malam, kata Richard, Sarah dan dirinya melakukan klarifikasi ke Posko Sriwijaya di Bandara Soekarno - Hatta.

Richard mengatakan, ada dugaan bahwa teman dekatnya yang bernama Selvin Daro menggunakan nama Sarah berikut identitasnya.

Sejumlah penyelam TNI AL menarik puing yang diduga turbin dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ke atas KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021). Namun puing yang diduga turbin dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh sebelum dinaikkan ke atas kapal. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp)

Namun ia menegaskan, KTP asli dan semua identitas Sarah masih di tangan kliennya tersebut.

Sementara Sarah sendiri tidak tahu Selvin menggunakan identitasnya untuk berangkat ke Pontianak Provinsi Kalimantan Barat.

Baca Juga: Terbaru, Tim SAR Evakuasi 74 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ-182

“Selvin Daro diduga menggunakan entah foto, fotokopi, atau scan KTP atas nama Sarah Beatrice Alomau sebagai syarat untuk terbang dengan pesawat Sriwijaya SJ-182 tersebut. KTP asli atas nama Sarah Beatrice Alomau masih dipegang oleh Sarah hingga saat ini,” katanya.

Richard mengatakan, berdasarkan cerita Sarah yang merupakan rekan kerja Selvin di kawasan Pergudangan 8, ada dugaan Selvin membeli tiket ke Pontianak secara online untuk mengunjungi kerabatnya.

Namun hal itu tidak diceritakannya kepada Sarah, sehingga kliennya sama sekali tidak mengetahui bahwa sahabatnya menggunakan nama bahkan identitasnya untuk terbang.

Sarah dan Selvin memang tinggal di daerah yang berdekatan dan selama ini Selvin mengontrak tempat tinggal tak jauh dari Sarah tinggal.

Sarah yang identitasnya dipakai penumpang Sriwijaya Air SJ 182 [jepretan instagram]

Richard memastikan, selama bergaul dengan Selvin, Sarah tidak pernah meminjamkan identitas apa pun termasuk KTP kepada Selvin.

“Ada CCTV semestinya ini bisa dicek kembali, dan mestinya untuk persyaratan terbang harus menunjukkan KTP asli, apalagi juga ada persyaratan terbang rapid antigen. Kenapa ini bisa lolos terbang,” katanya.

Oleh karena itu, Richard meminta pihak Sriwijaya untuk tetap bertanggung jawab atas kelalaian yang dimaksud dan tetap mengupayakan pemberian asuransi atas nama Selvin Daro meskipun namanya tidak tercantum dalam manifest.

Selvin Daro diketahui berasal dari Ende, NTT, dan menurut Richard sampai saat ini keluarga Selvin belum melapor kepada pihak Sriwijaya karena ada kemungkinan belum mengetahui bahwa keluarganya menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat tersebut.

Sumber: Suara.com

Load More