SuaraSumsel.id - Importir kedelai yang kedapatan mencoba menimbun dan menaikan harga akan ditindak Satgas Pangan Bareskrim Polri. Terlebih jika hal itu terbukti telah menyebabkan kelangkaan terhadap bahan baku tempe dan tahu tersebut.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, hal itu untuk merespons kelangkaan kedelai di pasar.
"Polri merespon kelangkaan kedelai di pasar terutama importir, apabila di temukan ada dugaan pidana maka Satgas Pangan akan melakukan penegakan hukum," kata Argo kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).
Menurut Argo, Satgas Pangan Bareskrim Polri juga telah melakukan pengecekan ke beberapa gudang importir kedelai pada Selasa (5/1) kemarin. Seperti gudang milik PT Segitiga Agro Mandiri di Bekasi, Jawa Barat.
Baca Juga: Harga Kedelai Mahal, Produsen di Klaten Kurangi Berat Tempe Hingga 40 Gram
Dari hasil pengecekan ditemukan bahwa perusahaan itu bergerak di bidang impor kedelai ex Amerika dengan kapasitas antara 6.000 hingga 7.000 ton per bulan.
"Bahwa kedelai import tersebut selain diperuntukan guna pemenuhan industri tahu dan tempe untuk kwalitas II juga dipergunakan untuk proses pakan ternak dan proses pembuatan minyak kedelai serta produk turunan lainya," ungkap Argo.
Selian itu, PT Segitiga Agro Mandiri juga diketahui sebagai pihak yang mendistribusikan kedelai ke UMKM industri tahu dan tempe di wilayah Jabodetabek dan Bandung, Jawa Barat. Rata-rata mereka mendistribusikan kedelai sebanyak 250-300 ton per hari dengan stok tersisa saat ini sebanyak 2.500 ton.
Adapun, Argo mengemukakan bahwa kedelai tersebut disalurkan oleh PT Segitiga Agro Mandiri melalui distributor dengan harga Rp 8.600 per kilogram. Terjadi kenaikan sekitar Rp 1.000 per kilogramnya sejak pertengahan bulan Desember 2020.
"Dari staf perusahaan tersebut kenaikan harga disebabkan karena selain harga beli di negara asal terjadi kenaikan yang sebelumnya Rp 6.800 menjadi Rp 8.300 juga disebabkan dikarenakan sejak pertengahan bulan Oktober-Desember 2020 kapal yang langsung tujuan Indonesia sangat jarang. Sehingga, menggunakan angkutan tujuan singapore dan sering terjadinya delay," bebernya.
Baca Juga: Nasib Pengrajin Tahu Tempe Kian Miris, Kopti Usul Pengajuan Subsidi Kedelai
Selanjutnya, Satags Pangan Bareskrim Polri juga telah melakukan pengecekan ke PT. FKS Mitra Agro di Pasar Kemis Pasir Jaya, Cikupa, Tangerang. Dari pemeriksaan diketahui bahwa pada tanggal 31 Desember 2020 kedelai masuk sebanyak 533,29 ton dan sudah didistribusikan sebanyak 79 ton. Sedangkan sisa stok per 31 Desember 2020 sebanyak 474,29 ton.
Berita Terkait
-
Catat! Ini Dia Ciri Kecap Manis Berkualitas untuk Masakan Nusantara Otentik
-
3 Serum dengan Kandungan Soybean, Rahasia Kulit Kenyal dan Bebas Kusam!
-
Para Chef Berbakat Ikut Meat & Livestock Australia (MLA), Perdalam Pengetahuan tentang Dunia Daging Sapi
-
Khawatir Suplai Sawit Indonesia Tak Menentu, Importir Siapkan Alternatif
-
17 Alasan Mengapa Tempe adalah Makanan Sehat Terbaik untuk Semua Usia
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
TKA SPMB SMA 2025 Sumsel Diminta Dihapus! Ini Alasan Ombudsman
-
Deklarasi Damai PSU Empat Lawang Ricuh? Paslon HBA-Henny Dihadang Masuk
-
Kejutan Rabu Malam! Dapatkan Dana Kaget Gratis dari Aplikasi DANA 16 April 2025
-
Intip Menu Makan Bergizi Gratis Prabowo untuk Ibu Hamil dan Balita di Palembang
-
Curhat Calon Pengantin Palembang: Pilu Emas Mahal, Terpaksa Beralih ke Uang