Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 04 Januari 2021 | 12:07 WIB
Pembuat tahu (Suara.com/Kurniawan)

SuaraSumsel.id - Para pedagang di pasar tradisional Palembang, Sumatera Selatan makin mengeluh. Mereka kebingungan menyikapi harga makanan tradisional tahu dan tempe yang kian naik, selama tiga hari terakhir.

Sumiati, pedagang tahu di pasar tradisional sako Palembang mengatakan setiap hari harga tahu naik Rp100. Biasanya harga tahu ukuran kecil seharga Rp200, namun sampai dua hari ini harganya jadi Rp 400. 

"Naik terus, harganya," kata dia, Senin (4/1/2020).

Kenaikan harga ini diungkapkan Sumiati berasal dari pembuat tahunya di Palembang. Dikatakan ia, usaha pembuat tahu makin kesulitan mendapatan kacang kedelai.

Baca Juga: Pemerintah Harus Cepat Atasi Pangkal Persoalan Produsen Tahu Tempe Mogok

"Tapi mereka prediksi karena pengaruh awal tahun, libur," katanya.

Dia pun mengaku kebingungan jika harga tahu terus meningkat. Padagang malah menginisiasikan ingin berujung rasa jika harga terus naik hingga pertengahan bulan ini.

"Mau bagaimana lagi, harga tahu naik sudah dari pembuatnya," sambung ia.

Namun, ia berharap harga tahu dapat terkendali mengingat makanan tersebut ialah makanan pilihan banyak masyarakat di Palembang.

Komoditas tahu, biasanya juga dimanfaatkan bagi industri makanan pempek. 

Baca Juga: Nakes di Palembang dan Muba Paling Banyak Divaksin Covid 19 Tahap Awal

"Misalnya tadi pembelinya pedagang pempek, yang membuat pempek tahu dan model tahu. Jadi-jadinya mereka mengsiasati dengan menggantinya dengan telur ayam," ucapnya.

Selain tahu, kenaikan harga komoditas berbahan kacang kedelai juga dialami tempe. Akan tetapi, Irma, pedagang tempe di pasar tradisional di Palembang mengaku jika kenaikan harga tempe masih bisa ditoleran.

"Harga tempe naik, tapi tidak seperti tahu. Baru naik di tanggal 1 Januari lalu, setelahnya masih harga tersebut," ucapnya.

Load More