Di Terminal Palembang Bebas, Satgas Covid Tak Ada, Rapid Test Tak Diperiksa

SuaraSumsel.id - Terkait informasi keharusan melakukan rapid test antigen sebagai syarat masuk kota memang ramai baru-baru ini. Namun di Palembang, Sumatera Selatan, informasi tersebut agaknya tidak berpengaruh bagi warga.

Pantauan SuaraSumsel.id di Terminal Karya Jaya Jalan Sriwijaya Raya KM.14, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang, Sumatera Selatan tidak terlihat pokso Tim Gugus Tugas Covid-19.

Meskipun kondisi sepi masih, namun masih terlihat beberapa bus besar hilir mudik masuk ke wilayah Kota Palembang dari berbagai daerah di Indonesia.

"Kondisi di sini aman saja tidak ada posko Covid-19. Semua bus masuk saja, bebas tanpa ada pemeriksaan surat hasil rapid test antingen," kata Keamanan Terminal Karya Jaya Exwan kepada SuaraSumsel.id Sabtu,(26/12/2020)

Baca Juga: Pemuda Ini Kirim Video Bugil ke Pacar Usai Putus, Ortu Korban Lapor Polisi

Disebutkan di Terminal Karya Jaya di masa pandemi tidak terpengaruh bus dari berbagai Kota di Indonesia tetap keluar masuk. Bus itu BSI jurusan Jakarta dan Palembang; Ramayana jurusan Palembang dan Jogjakarta; SAN jurusan Jakarta, Cilacap, Ngawi, Nganjuk, Pekanbaru,Solo, Blitar, Ponorogo dan Jogjakarta.

"Itu bus yang setiap hari masuk terminal dari pagi sampai malam. BSI sehari dua kali, Ramayana dua kali, SAN enam kali. Kalau bus yang jarang itu sekarang Lorena dan Pahala jurusan mereka Bogor, Bali, Bandung dan Jakarta," katanya.

Sementara itu Bagian Ekspedisi Terminal Karya Edo mengatakan, posko Covid-19 atau cek point sempat ada itu saat lebaran saja. Setelah selesai lebaran tidak ada lagi.

"Bisanya bus dari luar masuk ke terminal lalu disemprot. Setelah keluar seluruh penumpang di periksa sebelum bus melanjutkan jalan ke Palembang,"katanya.

Selanjutnya hal serupa juga terjadi di kawasan tol Palembang Indralaya atau Palindra. Hasil pantauan tidak terlihat pokso khusus Covid-19 berada di pintu masuk tol atau saat memasuki kawasan tol tersebut.

Baca Juga: Mengisi Libur Natal dengan Mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan

Kontributor : Muhammad Moeslim