SuaraSumsel.id - Proyek pembangunan infrastuktur di Muaraenim, Sumatera Selatan terus menjadi sorotan. Dalam dua tahun ini, masyarakat diingatkan dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada bupati, aparatur sipil negara (ASN) hingga kontraktor yang mengerjakan.
Pada pengusutan kasus ini, KPK berhasil menyeret bupati Muaraenim, Ahmad Yani yang kemudian diputuskan bersalah oleh majelis hakim dengan hukuman lima tahun penjara. Ia terbukti menerima suap dari kontraktor yang mengerjakan 16 paket pengerjaan jalan dan jembatan di Muaraenim.
Meski dalam persidangan ia sempat menapik menerima suap, namun fakta dan para saksi mengerucutkan namanya sebagai penerima suap pembangunan infrastuktur jalan dan jembatan yang baru ia pimpin selama satu tahun.
Ahmad Yani dan Johan Anuar ialah pasangan bupati dan wakil bupati yang terpilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Muarenim 2018 lalu.
Selain Ahmad Yani, OTT KPK juga menyeret sejumlah nama lainnya, seperti Plt Kepala Dinas, kabid pembangunan jalan dan jembatan, dan kontraktor pemberi suap dengan nilai anggaran pembangunan proyek jalan dan jembatan mencapai Rp 12,5 miliar.
Setelah persidangan ini, KPK kemudian menyeret Ketua DPRD Muaraenim, Aries HB.
Dalam dakwaannya, mantan Ketua DPRD Muara Enim, Aries HB menerima uang gratifikasi dari 16 proyek pembangunan jalan dan jembatan sebesar Rp3,03 Miliar.
Jaksa Penuntut KPK mengatakan terdakwa telah menerima fee dari sejumlah proyek pembangunan yang menggunakan anggaran daerah saat yang bersangkutan menjabat Ketua DPRD.
Terakhir, Bupati Muaraenim yang baru dilantik, Juarsah pun sempat dihadirkan di persidangan tipikor Palembang sebagai saksi.
Baca Juga: Geram Mutu Jalan di Muaraenim, Anggota Dewan Ini Cukil Aspal Pakai Tangan
Pagi ini, video inspeksi mendadak (sidak) anggota DPRD kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan jadi sorotan.
Aksi sidak yang berlangsung pada siang hari itu memperlihatkan kegeraman sang wakil rakyat tingkat kabupaten itu atas kualitas jalan yang dibangun pemerintah.
Dengan menggunakan baju safari hitam, anggota dewan ini kemudian menjongkok ke jalan aspal.
Nampak jalan aspal yang masih berwarna hitam, terlihat seolah baru diselesaikan pembangunannya oleh pihak rekanan kontraktor.
Ia awalnya menginjak aspal tersebut, lalu jongkok dan mencungkil aspal dengan tangannya. Tanpa menggunakan alat bantu, aspal tersebut terkelupas setelah dicukil.
Nampak, anggota dewan ini menggelar aksi dengan pendampingan staf dan aparat kepolisian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
Ranking 7 Sambal Indomaret: Dari Pedas Sopan Sampai Bikin Nangis
-
Ini Jam-jam Keramat Dapatkan Flash Sale HUT RI di Shopee & Tokopedia: Dijamin Auto Cuan
-
Petugas Kebersihan SDN di Palembang Cekcok dengan Kepala Sekolah: Ada Dugaan Dana BOS
-
Bocoran Perang Promo Buy 1 Get 1 CGV vs XXI Sambut HUT RI, Ini Film yang Wajib Ditunggu
-
Siap War? Prediksi Promo Kemerdekaan Viral 2025 dari Kopi Kenangan, Janji Jiwa dan Mixue