SuaraSumsel.id - Wahyu Hendrawan, anak Sekolah Dasar Negeri 204 Palembang tetiba menjadi sorotan. Namanya ditulis sebagai penulis puisi yang menyindir tajam Presiden Joko Widodo.
Puisi yang berjudul Sepedah, Ikan dan Batubara itu pun menuai pujian dari banyak pembaca hingga akhirnya viral beberapa hari terakhir.
Puisi itu diunggah di media sosial milik penulis @Okyymadasari yang juga menjadi tim juri dari lomba puisi bertema ekologi yang diikuti Wahyu sehingga memperoleh juara II dalam lomba puisi tingkat Sekolah Dasar (SD) tersebut.
Berikut puisinya:
Baca Juga: Sumut Siap Jalani Belajar Tatap Muka, Evaluasi Terus Dilakukan
Sepedah, Ikan dan Batubara
(Karya Wahyu Hendrawan SDN 204 Palembang)
Aku tidak dapat sepeda dari Pak Jokowi karena tidak bisa menjawab nama-nama ikan.
Dari kecil tak ku jumpai tilapnya lagi.
Padahal kata bapak di sungai eni banyak ikan.
Aku mau sepeda.
Tapi bapak tidak membelinya, kebun karet bapak sudah jadi tambang.
Upah kerja buruh tambang cuma cukup makan seminggu.
Kami mungkin tidak akan mati kelaparan.
Sebab kami makan jalan berdebu.
Aku mau sepeda.
Aku harus sekolah yang pintar.
Kata Bu Susi dan Pak Edhy Prabowo makanlah ikan biar pintar.
Tapi di sungai belakang rumah tidak ada anak ikan,
airnya bau dan hitam.
Baca Juga: Januari 2021, Sekolah di Sumsel Sudah Bisa Tatap Muka Asalkan...
Tak ada lagi masa depan di sungai kami.
Aku tidak punya sepeda dan tidak bisa makan ikan.
Sungai sudah mati.
Hutan gentayangan bersama debu beracun sepanjang jalan.
Puisi ini pun mendapatkan tanggapan beragam dari warganet.
Kda yang mengapresiasikan puisi yang menohok tersebut namun ada juga yang meragukan jika puisi itu ialah hasil karya anak kelas IV sekolah dasar.
Puisi yang viral itu pun mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang mendatangi kediaman Wahyu.
Dalam akun media sosial @Okkymandasari juga menuliskan bahwa ia senang sekali mendengar Dinas Pendiidikan memberikan perhatian pada anak yang berbakat seperti Wahyu.
Semoga di masa mendatang, hal seperti ini tidak menunggu viral. Upaya menjaring poteni seperti lomba yang diselenggarakan @Aeer_Info harus terus dilakukan.
Dikonfirmasikan hal ini, Kepala Dinas Pendidikan kota Palembang, Zulinto membenarkan hal tersebut.
Menurut ia, memang ada tim yang berada di bidang pendidikan sekolah dasar yang mendatangi Wahyu.
"Tapi bagaimana hasil kunjungan itu, langsung tanya saja sama bidang bersangkutan (bidang pendidikan SD)," ungkapnya dihubungi Suarasumsel, Jumat (4/12/2020).
Berita Terkait
-
Syarat Penerima KJP di Jakarta Bakal Ditambah, Nilai Rapor Siswa Minimal 70
-
Ingin Program Sekolah Gratis Terlaksana Tahun Ajaran Baru, DPRD Minta Pemprov DKI Siapkan Naskah Akademis
-
Lima Siswa Pelaku Perundungan Dikeluarkan SMA 70, Didik DKI Bakal Lakukan Ini
-
Geledah Kantor Dinas Kebudayaan Jakarta, Kejati Sita Laptop, Ponsel, dan Uang Tunai
-
Tina Toon Soroti 146 Ribu KJP Dicabut, Minta Disdik Selesaikan Persoalan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Pantau Langsung! PSU Empat Lawang Digelar Hari Ini, Berikut Kondisi Terkini
-
BRImo Makin Canggih, Super Apps Bilingual Siap Manjakan Pengguna
-
Anggota DPRD Lubuklinggau Dilaporkan ke Polda Sumsel: Gelapkan Dana Miliaran
-
Spesial Libur Panjang: DANA Bagi-Bagi Rezeki Lewat Dana Kaget 18 April 2025
-
Viral Gadis OKU Timur Dipinang Pria New Zealand dengan Mahar Miliaran Rupiah