Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 04 Desember 2020 | 13:06 WIB
Kepungan banjir di kabupaten Pali, Sumatera Selatan [Dok.BPBD]

SuaraSumsel.id - Hujan deras yang mengguyur Kelurahan Talang Ubi Timur di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Kamis (3/12/2020) meninggalkan kisah heroik.

Sejak dini hari hujan mengguyur wilayah yang dinilai rawan banjir tersebut. Dari lima kelurahan yang rawan banjir itu, personil Badan Penananganan Bencana Daerah Kabupaten Penukal Abab Lematan Ilir (BPBD PALI) mengevakuasi seorang bayi beserta ibunya.

Foto evakuasi ini memperlihatkan personil mengotong bayi dengan perahu karet dari kepungan banjir.

Kepala BDPD PALI Junaidi Anwar, mengatakan bayi itu termasuk 469 kepala keluarga yang terdampak banjir di sembilan RT di Kecamatan Talang Ubi akibat tingginya intensitas hujan pada Kamis dinihari.

Baca Juga: LIVE STREAMING : Masih Terendam Banjir, Kondisi Terkini di Cipinang Melayu

"Kecamaan Talang Ubi memang langganan banjir," ujarnya dihubungi dari Palembang, seperti dilansir ANTARA, Jumat (4/12/2020).

Menurut dia, curah hujan dengan intensitas tinggi terjadi mulai pukul 03.00 WIB hingga 06.30 WIB, dampaknya air sungai yang mengalir sepanjang Kecamatan Talang Ubi meluap ke jalan dan masuk ke pemukiman warga.

Bayi di Pali yang dievakuasi dari kepungan banjir [Dok. BPBD]

Banjir menggenangi rumah warga di lima kelurahan, yakni Talang Ubi Timur setinggi 60-90 centimeter, Handayani Mulya setinggi 30 centimeter, Talang Ubi Selatan setinggi 70 centimeter, Talang Ubi Utara setinggi 70 centimeter, dan Talang Ubi Barat setinggi 90 centimeter.

Beruntung tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan rumah dari peristiwa banjir tersebut, hanya ada dua kepala keluarga yang terpaksa mengungsi karena tingginya air yang masuk ke dalam rumah.

Selain mendata warga terdampak dan kerugian materi, BPBD PALI menyiagakan posko siaga banjir jika terdapat warga yang perlu dievakuasi.

Baca Juga: Cek Informasi Banjir di Daerahmu, Pantau Melalui Website Ini

"Kami juga ingatkan ke orang tua agar anak-anak tidak mandi di genangan banjir karena bisa membahayakan," kata Junaidi menambahkan.

Sementara BMKG meminta masyarakat lebih waspada karena wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) bersiap memasuki puncak musim hujan yang akan mulai pada dasarian II atau pertengahan Desember 2020.

(ANTARA)

Load More