SuaraSumsel.id - Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang bercorak buddha yang pernah berdiri di pulau Sumatra dan memberi banyak pengaruh pada Nusantara. Mari simak sejarah Kerajaan Sriwijaya dan peninggalannya berikut ini.
Sriwijaya ini memiliki kekuasaan dari wilayah Kamboja, Thailand, Malaysia, Sumatera, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kata Sriwijaya ini diambil dari bahasa Sansekerta dari sri yang berarti “bercahaya”, atau “gemilang”, dan Wijaya berarti “kejayaan” atau “kemenangan”. Kerajaan Sriwijaya telah menjadi pusat jalur perdagangan dari India pada awal tahun masehi. Pusat perdagangan tersebut berkembang hingga menjadi kerajaan pada abad ke-7 masehi.
Berdirinya Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya diperkirakan berdiri pada abad ke-7 yang juga dikenal sebagai kerajaan maritim terbesar di Nusantara. Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa.
Berdirinya Kerajaan Sriwijaya ada pada catatan I Tsing dari prasasti Kedukan Bukit. Prasasti ini ditemukan di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang yang tertulis tahun 605 Saka (683 Masehi) yang berisikan seorang Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci dengan menggunakan perahu. Ia berangkat dari Minangtamwan dengan membawa 20.000 personil.
Menurut para ahli sejarahwan, Kerajaan Sriwijaya diperkiran berpusat di Palembang. Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang tidak memiliki sistem yang rapi karena memilih untuk mengawasi kekuasaan laut.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Catatan sejarah mengenai Kerajaan Sriwijaya ini ditulis melalui prasasti yang ditemukan di wilayah Sumatera, Jawa dan bahkan di luar negeri. Prasasti Kerjaaan Sriwijaya ditulis dengan menggunakan dalam bahasa sansekerta dan melayu kuno. Apa saja prasasti peninggalan Kerajaaan Sriwijaya
Baca Juga: Sejarah Kebun Raya Bogor sebagai Pusat Botani Dunia di Masa Kolonial
- Prasasti Kedukan Bukit
Prasasti ini ditemukan di tepi sungai tatang yang merupakan prasasti tertua dari Kerajaan Sriwijaya yang tulis pada tahun 605 Saka atau sekitar 683 masehi. Pada prasasti tersebut bertuliskan bahwa Dapunta Hyang Sri Jagayana mengadakan perjalanan suci dengan menggunakan perahu bersama 20.000 personil - Prasasti Talang Tuo
Prasasti ini ditemukan disebelah kota Palembang di daerah Talang Tuo. Prasasti ini ditulis pada tahun 606 Saka atau sekitar 684 masehi. Prasasti ini menerangkan pembangunan taman yang disebut Sriksetra atas perintah Dapunta Hyang Sri Jagayana. - Prasasti Telaga Batu
Prasasti ini ditemukan di kolam Telaga Batu, perkiraan prasasti ini sejak 686 masehi Prasasti ini berisi mengenai kutukan-kutukan terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan dan tidak mengikuti peraturan Kerajaan atau perintah raja. Prasasti ini juga memuat data-data mengenai penyusunan ketatanegaraan Kerajaan Sriwijaya. - Prasasti Kota Kapur
Prasasti ini ditemukan di pulau Bangka yang perkiraan prasasti ini ada sejak 656 masehi. Prasasti ini berisi permintaan kepada para Dewa untuk menjaga kesatuan Sriwijaya. Prasasti ini juga berisi kutukan-kutukan terhadap mereka yang berbuat jahat, tidak tunduk kepada raja atau tidak patuh terhadap Kerajaan akan celaka. - Prasasti Karang Berahi
Prasasti ini ditemukan di desa Karang Berahi, Jambi yang ada sekitar tahun 686 masehi yang memiliki tulisan kutukan bagi wilayah yang tidak tunduk pada Kerajaan Sriwijaya.
Itulah sejarah Kerajaan Sriwijaya dan peninggalannya yang perlu kalian ketahui.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Semen Baturaja Benahi Tata Kelola di RUPSLB, Laba dan Penjualan Tumbuh
-
7 Cushion Lokal untuk Makeup Harian dengan Harga di Bawah Rp100 Ribu
-
5 Fakta Dugaan Penganiayaan Kadis Kominfo Ogan Ilir, Inspektorat Mulai Menelaah
-
Lengkap! Ini Peta Jalan Tol Trans-Sumatera di Sumsel 2025 & Daftar Gerbang Tolnya
-
7 Merek Sepatu Lari yang Jarang Dibicarakan tapi Kualitasnya Layak Dipertimbangkan