SuaraSumsel.id - Meski belum ada satupun vaksin Covid-19 yang diproduksi dan digunakan, tetapi diyakini kelak akan muncul produk vaksin Covid-19 dengan berbagai merek berbeda.
Itu terjadi karena saat ini ada ratusan peneliti yang tengah melakukan pengembangan vaksin Covid-19 di berbagai belahan dunia.
Seorang vaksinolog sekaliguis dokter spesilis penyakit dalam, dr. Dirga Sakti Rambe Sp. PD., menjelaskan bahwa penelitian vaksin Covid-19 yang beragam dilakukan karena teknologi yang digunakan juga berbeda-beda.
"Situasi pandemi memaksa ilmuan melakukan akselerasi namun tetap dengan protokol kesehatan. Dalam mengembangkan vaksin Covid-19 para Ilmuan memakai berbagai plaform yang berbeda-beda, dengan pendekatan berbeda. Masing-masing teknologi punya keunggulan dan kelemahan," jelas Dirga dalam webinar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin (30/11/2020) kemarin.
Baca Juga: Produsen Vaksin Covid-19 AstraZeneca Diretas, Diduga dari Korea Utara
Sekalipun akan banyak merek vaksin Covid-19 yang beredar, kata Dirga, masyarakat bisa mendapatkan lebih dari satu jenis vaksin.
"WHO menetapkan vaksin Covid-19 efektivitas minimal 50 persen dianggap sudah cukup. Makin tinggi makin baik. Dengan berbagai merek dan kandidat vaksin, baik juga kalau kita memakai beberapa, tidak hanya satu. Dan itu sedang ditempuh pemerintah," kata Dirga.
"Jadi pemerintah telah bekerjasama dengan produsen vaksin tentunya dengan mengembangkan teknologi vaksin. Sehingga nanti akan ada beberapa merek vaksin yang kita gunakan. Intinya adalah semua merek vaksin yanh digunakan sudah dipastikan keamanan dan efektivitas yang ditetapkan oleh WHO," tambahnya.
Di Indonesia terdapat beberapa jenis vaksin yang masih diteliti dan nantinya akan diberikan kepada masyarakat.
Pada penelitian vaksin Merah Putih sendiri akan terdapat enam merek vaksin yang masing-masing diteliti oleh empat universitas dan dua lembaga penelitian dengan platform berbeda-beda. Selain itu, Indonesia juga terlibat dalam uji klinis penelitian vaksin Covid-19 Sinovac dari China.
Baca Juga: Dokter Reisa: Vaksin Upaya Pencegahan, Diberikan Saat Kita Sehat
Dokter Dirga menyampaikan, hal yang terpenting dari vaksin adalah dipastikan keamanan dan efektifitasnya.
Walau akan ada beberapa jenis vaksin, Dirga mengingatkan bahwa vaksin tidak akan secara langsung membuat pandemi Covid-19 berakhir.
Sebab, sekalipun vaksin telah didistribusikan kepada masyarakat, tetap butuh waktu untuk meredakan wabah virus corona penyebab sakit Covid-19.
"Perlu disadari, vaksin tidak bisa seketika hilangkan pandemi. Ada proses distribusi panjang apalagi kita negara kepulauan. Oleh karena itu sambil menunggu vaksin, harus tetap menjalankan protokol pencegahan. Jadi vaksin bisa kendalikan pandemi, tapi itu butuh waktu," ujarnya.
Berita Terkait
-
Para Perusahaan Farmasi Mulai Tes Pasar Kebijakan E-Labeling di Produk Obat
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Perusahaan Farmasi Ini Bakal Sediakan Vaksin Hepatitis Dengan Harga Terjangkau
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Raih Best API Initiative, BRI Komitmen untuk Terus Berinovasi bagi Layanan Nasabah
-
Cerita Pilu Novi Tolak Bayar Uang Damai Rp60 Juta, Padahal Dilecehkan Tetangga
-
Robby Minta Prabowo Turun Tangan: Kisah Video Viral Dugaan Pesta Sabu Lapas
-
Walkout di Tengah Debat Pilkada OKU, Paslon 01 Sebut Aturan Debat Dilanggar!
-
Penyelidikan Mendalam Kasus Pesta Sabu di Lapas, Oknum Petugas Jadi Tersangka?