"Data sebulan sudah tunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Nanti akan dikonfirmasi lagi efikasinya dalam tiga bulan, mulai Desember ini," ungkapnya.
"Kami positif data-data selanjutnya yang masih kami tunggu progresnya itu akan berjalan dengan baik," lanjutnya.
Vaksin Covid-19 lansiran Sinovac Biotech dinyatakan memiliki aspek mutu yang memadai.
Hal itu diutarakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Mereka juga menyebut Vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech yang saat ini tengah menjalani uji klinis tahap III di Indonesia dinyatakan memenuhi syarat untuk mendapat label halal.
Ketua BPOM Penny Lukito mengatakan, pihaknya telah mendiskusikan hal tersebut dengan tim peneliti utama uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac.
Sementara aspek kehalalan vaksin telah diperiksa bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Kami telah bicara dan berdiskusi dengan tim peneliti utama, dengan pihak Biofarma juga dari Litbangkes Kementerian Kesehatan yang membantu proses analisa uji klinis vaksin ini. Tadi kami sudah bahas beberapa progres aspek mutu, keamanan, dan khasiat vaksin," ungkapnya dalam konferensi pers di gedung Biofarma Bandung, Kamis (26/11/2020).
Hasilnya menunjukan, vaksin tersebut telah memenuhi standar uji mutu. Namun, masih perlu menunggu data-data lebih lanjut untuk dapat menyimpulkan lolos atau tidaknya uji keamanan dan khasiat atau efektivitas vaksin.
Baca Juga: KTT saat Pandemi, Para Presiden G20 Janji Danai Distribusi Vaksin Covid-19
"Alhamdulillah dari aspek mutu, dari hasil yang didapatkan inspeksi BPOM, Biofarma, dan MUI, aspek halalnya bisa dikatakan sudah memenuhi, sudah sesuai aspek obat yang baik," ungkapnya.
Untuk aspek keamanan, ia mengatakan saat ini pihaknya masih harus menunggu hasil uji klinis fase III di Kota Bandung selesai, untuk kemudian digabungkan dengan hasil uji klinis di negara-negara lainnya termasuk Brazil. Aspek keamanan dan efektivitas tersebut, ia mengatakan, akan terus dipantau BPOM selama tiga bulan ke depan.
"Aspek keamanan akan terus kita pantau selama tiga bulan, (sehingga) nanti full enam bulan ke depan. Kita butuh vaksin yang tidak hanya bermutu dan aman, tapi juga efektif, memiliki khasiat yang baik," ungkapnya.
Ia mengatakan, pihaknya masih menunggu data lebih lanjut untuk mendapat kesimpulan total mengenai bagaimana vaksin Sinovac tersebut dapat memunculkan antibodi ke tubuh manusia. Selain itu, pihaknya memantau bagaimana antibodi tersebut dapat bereaksi apabila tubuh seseorang terserang virus penyebab Covid-19.
Namun, data sementara yang berhasil disimpulkan selama satu bulan ini menunjukan, aspek keamanan dan efektivitas vaksin tersebut cukup baik. Hal tersebut akan kembali dikonfirmasi tiga bulan ke depan.
"Data sebulan sudah tunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Nanti akan dikonfirmasi lagi efikasinya dalam tiga bulan, mulai Desember ini," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
7 Sepatu Lari Murah 200 Ribuan untuk Pelajar: Olahraga Oke, buat Nongkrong Juga Kece
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Bujet Pas-pasan? Ini 5 Mobil Bekas Terbaik untuk Keluarga Muda di 2025
-
Alasan Kenapa Sepatu Adidas Samba Begitu Populer Dan Banyak Dipakai Artis
-
Skandal Rp38 Miliar? Rektor Bina Darma Diganti Usai Dua Petinggi Ditahan
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Ratu Sinuhun Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Koalisi Puluhan Lembaga Siap Kawal