SuaraSumsel.id - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir di Sumatera Selatan bersama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Musi terus berinovasi meski di tengah pandemi.
Salah satunya dengan melakukan penanaman 230 hektar Mangrove di Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (23/11/2020).
Padat Karya Penanaman Mangrove tersebut menjadi langkah strategis bagi Pemkab OKI dan BPDASHL Musi sebagai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Kebijakan ini diproyeksikan akan mampu menstimulus roda perekonomian masyarakat di sekitar ekosistem mangrove," kata Wakil Bupati OKI, H.M Dja'far Shodiq saat penanaman.
Baca Juga: Tingkatkan Profesionalisme Prajurit, Latancab TNI AD Lebih Berteknologi
Dalam keterangan persnya, ia mengatakan kecamatan Tulung Selapan dengan luas wilayah 4.853 kilo meter persegi menjadi salah satu aset berharga bagi daerah OKI.
"Kami yakin dan percaya dengan semua sumber daya yang dimiliki, melalui padat karya penanaman mangrove di Kecamatan Tulung Selapan ini mampu menjadi salah satu kawasan unggulan Sumatera Selatan bahkan Indonesia", ungkap Shodiq
Mangrove merupakan sumber daya alam tropis yang mempunyai manfaat ganda, baik dari aspek ekonomi, sosial, dan ekologi.
Berbeda dengan hutan daratan, Mangrove memiliki habitat yang lebih spesifik karena adanya interaksi antara komponen penyusun ekosistem yang kompleks
Padat Karya Penanaman Mangrove di Provinsi Sumatera Selatan meliputi 310 hektar yang tersebar di dua Kabupaten yaitu 230 hektar di Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten OKI dan 80 hektar lainnya berada di Kabupaten Banyuasin
Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutang Lindung (BPDASHL) Musi, Sumatera Selatan, Siswo, S.Hut, M.Si menjelaskan terdapat lima kelompok yang tergabung dalam kegiatan ini.
Baca Juga: Usai ASN, Giliran Pihak Rekanan Proyek Jalan Ogan Ilir Diperiksa
Mereka di antaranya Kelompok Bakau Abadi, Kelompok Peduli Mangrove, Kelompok Hutan Mangrove, Kelompok Bakau Jaya Abadi, dan Kelompok Pencinta Mangrove yang merupakan masyarakat dari Desa Simpang Tiga Abadi, Desa Simpang Tiga Raya, dan Desa Sungai Lumpur
"Melalui program ini, dapat menjadi stimulus pemulihan ekonomi terkhusus di bidang kelestarian lingkungan dan kehutanan. Masyarakat dapat lebih berdaya dengan mengoptimalkan semua potensinya", jelasnya
Siswo menambahkan setiap satu hektar lahan akan ditanami 1.100 pohon mangrove.
Berita Terkait
-
KPK Sikat Anggota DPRD OKU: Jatah Proyek PUPR Jadi Bancakan?
-
Skandal Suap di OKU Terbongkar: KPK Tetapkan 6 Tersangka Proyek Dinas PUPR!
-
Mentan Amran Bidik Sumsel Jadi Tiga Besar Produsen Beras Nasional, Percepat Swasembada Pangan
-
Mudik Gratis Sumsel 2025 Naik Kereta Api Sekeluarga, Cek Link Pendaftaran!
-
Mudik Gratis 2025 Pemprov Sumsel, Tersedia Ribuan Tiket
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Spesial Libur Panjang: DANA Bagi-Bagi Rezeki Lewat Dana Kaget 18 April 2025
-
Viral Gadis OKU Timur Dipinang Pria New Zealand dengan Mahar Miliaran Rupiah
-
Inspirasi Parenting dari dr Aisah Dahlan di Talkshow IIPK Bank Sumsel Babel
-
Panggung Acara Toko Murah Nian Jadi Biang Kerok di Tanjung Barangan
-
Antre Sejak Subuh, Warga Sumsel Berburu Pertalite dan Solar Langka