Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Minggu, 15 November 2020 | 13:23 WIB
Ilustrasi mayat. [Antara]

SuaraSumsel.id - Empat penambang emas tradisional di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah tewas tertimbun tanah longsor. Selain itu, seorang penambang emas tradisional mengalami luka-luka.

Hal tersebut dikatakan Kapolres Gunung Mas AKBP Rudi Asriman melalui Kapolsek Tewah Iptu Nanang Mauludi, dilansir Antara, Minggu (15/11/2020).

"Korban meninggal adalah Doni (22) dan Karlie (19) warga Desa Tanggirang, Kecamatan Kapuas Hulu, Minarti (50) dan Yupita (21) warga Sarerangan. Untuk korban luka Sidi (55) warga Sarerangan," katanya.

Ia menjelaskan, insiden terjadi di daerah Sungai Kalewan, Sabtu (14/11/2020) siang.

Baca Juga: Memasuki Musim Hujan, Pemkab Indramayu Antisipasi Banjir dan Longsor

Saat itu korban Doni tertimpa tanah longsor dan seluruh tubuhnya tertimbun tanah. Melihat hal itu, rekan lainnya mencoba menolong.

"Saat sedang menolong terjadi longsor susulan, sehingga kelima pekerja tertimbun tanah. Hanya Sidi berhasil menyelamatkan. Ia lalu menuju permukiman warga Sarerangan untuk mencari pertolongan," ujarnya.

Warga yang mengetahui langsung ke lokasi kejadian dan menolong dengan alat seadanya. Korban berhasil dievakuasi namun sudah meninggal dunia.

"Jenazah mereka kemudian dibawa ke rumah masing-masing keluarga di Sarerangan," katanya.

Informasi itu baru disampaikan Kepala Desa Sarerangan Dinur, kepada petugas piket jaga Polsek Tewah.

Saat itu, kata dia, di wilayah Kecamatan Tewah sedang mengalami hujan sehingga tidak memungkinkan bagi anggota kepolisian untuk langsung mendatangi TKP.

Baca Juga: Akibat Tanah Bergerak, Rumah Warga di Kabupaten Malang Ini Doyong

Lokasi hanya dapat ditempuh menggunakan kelotok, dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar empat kilometer dari pinggir Sungai Kahayan.

"Anggota sedang memeriksa saksi-saksi, mengamankan barang bukti, melakukan olah TKP, dokumentasi, serta visum kepada para korban. Kejadian ini murni musibah," pungkasnya.

Load More