
SuaraSumsel.id - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyesalkan adanya anak yang terlibat dalam kegiatan penyambutan kedatangan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta baru-baru ini.
Dari pengamatan KPAI, mereka menemukan visual keterlibatan anak di kegiatan tersebut.
"Sangat kita sayangkan kalau ada anak-anak yang terlibat. Saya juga lihat foto-foto apalagi kalau anak itu sampai dibawa ke bandara," ujar Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak Jasra Putra, ditulis Sabtu (14/11/2020).
Apalagi, penjemputan Rizieq Shihab masih dalam situasi pandemi Covid-19. Ia pun mengingatkan bahwa anak -anak lebih rentan terpapar Covid-19.
Baca Juga: Resepsi Pernikahan Putri Habib Rizieq Diminta Patuhi Protokol Kesehatan
"Tentu situasi Covid-19 ini kan larangan berkumpul dalam jumlah besar ya. Apalagi Jakarta kan masih PSBB transisi ya. Tentu kita berharap ini menjadi prinsip yang harus sama. Karena sekali lagi keterpaparan anak pada Covid kan datanya ada dan trennya kan naik, baik yang terpapar atau meninggal," ucap dia.
Jasra menuturkan seharusnya orang dewasa melindungi anak-anak dengan tidak melibatkan atau mengajak anak menyambut kedatangan Rizieq.
Menurutnya, panitia penyambutan maupun pemerintah daerah memiliki tanggung jawab dalam mengupayakan perlindungan anak.
"Semua pihak harus bertanggung jawab, baik itu penyelenggara penjemputan habib atau pemerintah daerah gitu ya untuk mengupayakan perlindungan anak. Karena ini tanggung jawab kita untuk melindung anak-anak. Jadi kita harus balik. Kita yang melindungi anak-anak," tutur Jasra.
Lebih lanjut, Jasra meminta untuk selanjutnya semua pihak harus mengedepankan prinsip perlindungan anak, terlebih di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Wagub Minta Pernikahan Putri Habib Rizieq Patuhi Protokol Kesehatan
"Siapapun yang melibatkan dalam situasi kerumuman di tengah pandemi Covid-19 ini tentu tidak kita rekomendasikan. Prinsip hak hidup adalah prinsip utama kalau dia sudah sakit-sakitan sampai katakanlah dengan covid dia meninggal. Tentu kita mengabaikan hak hidup anak," katanya.
Berita Terkait
-
KPAI Dampingi Program Bela Negara di Barak Militer Jawa Barat, 272 Siswa Telah Ikut Pelatihan
-
Retno Listyarti Sebut Aura Cinta Bukan Usia Anak, KPAI Buka Suara: Dia Bukan Anggota
-
KPAI Bela Aura Cinta, Psikolog Beri Sindiran Pedas: Jangan Pilih-pilih Kasus
-
Prabowo Gembar-gembor Kesejahteraan Anak di Hari Buruh, KPAI Soroti Kasus Keracunan MBG
-
Aura Cinta Bukan Usia Anak, KPAI Klarifikasi Pernyataan Retno Listyarti di Medsos: Dia Bukan Anggota
Terpopuler
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- 3 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 12 GB Terbaik Mei 2025
- Selamat Datang Pascal Struijk! Calon Pemain Timnas Indonesia Diarak di Jalan Raya Inggris
- 5 Rekomendasi HP Gaming Rp1 Jutaan: Kamera Oke, RAM Besar Baterai Awet
Pilihan
-
3 Pemain China Jebolan Liga Indonesia: Tak Ada yang Sukses Berakhir Miris
-
Eks Pemain Prancis Ini Cocok Jadi Pelatih Anyar Persija: Mantan Rekan Marc Klok
-
5 Rekomendasi HP Samsung dengan NFC Harga di Bawah Rp 4 Juta, Terbaik Mei 2025
-
Eks Wapres Ma'ruf Amin Lagi-lagi Absen, Sidang Wanprestasi Mobil Esemka Tetap Berlanjut
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 2 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Besar Performa Handal
Terkini
-
Kemenkumham Klaim Tak Ada Napi Luka-Luka dalam Kerusuhan Lapas Muara Beliti
-
Terungkap di Sidang Kabut Asap Sumsel: Kebakaran Berulang di Konsesi Korporasi Raksasa
-
Manajemen Sriwijaya FC Buka Suara Soal Gaji Tertunggak: Ini Janji pada Pemain
-
Lapas Muara Beliti Over Kapasitas 3 Kali Lipat, Ini Pemicu Kerusuhan Hebat
-
Kilang Pertamina Plaju Siapkan Avtur Berkualitas Dukung Haji 2025