SuaraSumsel.id - Menurut survei Morning Consult pada 2019, mengungkapkan 86 persen orang berusia antara 13 hingga 38 tahun bermimpi untuk menjadi seorang influencer atau artis internet.
Bahkan predikat sebagai YouTuber dan Selebgram juga telah menjadi profesi yang diidam-idamkan. Tak ayal banyak anak yang secara gamblang mengatakan bercita-cita sebagai influencer.
Sebelum mereka memiliki pendekatan yang salah, sebagai orangtua, Anda perlu bersiap agar dapat segera membantu anak menerapkan keamanan sebaik mungkin.
Berikut beberapa saran yang dapat diterapkan, seperti yang kutip dari siaran pers perusahaan keamanan siber global Kaspersky berikut ini.
1. Jejaring sosial adalah media komunikasi
Ingatlah bahwa jejaring sosial akan tetap menjadi cara berkomunikasi dengan lingkaran teman dekat untuk anak Anda. Jangan ubah akun personal menjadi akun publik, lebih baik meninggalkan satu atau dua situs di mana kerumunan orang asing berbahaya tidak akan mengganggu anak.
Akun pribadi harus ditutup untuk semua orang kecuali teman, kerabat, guru, dan orang penting lainnya dari kehidupan nyata.
2. Ingatkan anak tentang reputasinya
Ingatkan bahwa semua yang diunggah di internet tetap ada di internet. Misalnya saat ia memberikan argumen yang terlalu keras dan radikal, hal tersebut dapat meninggalkan jejak sehingga mungkin berpengaruh pada karir dan pendidikan di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, jelaskan kepada anak bahwa, sebelum memilih kosa kata yang terlalu ekspresif, mereka harus memikirkan cara lain yang lebih dapat diterima untuk mengekspresikan diri.
3. Buatlah akun untuk umum bersama anak
Jangan mengungkapkan informasi sensitif apa pun - alamat, nomor sekolah, telepon, tempat yang sering dikunjungi, tautan ke halaman kerabat.
Baca Juga: Viral Pembobol Kotak Amal Masjid Diminta Buat Tutorial Cara Bongkarnya
Jika akun tersebut benar-benar memiliki popularitas, maka semua data ini dapat digunakan untuk membahayakan anak dan keluarga Anda. Ajari anak tentang apa yang harus disebarkan kepada dunia dengan tepat.
4. Beri tahu anak tentang cyber-stalking
Penguntitan dunia maya adalah pelecehan online yang berpotensi berkembang menjadi pelecehan dunia nyata. Ini bukan tentang troll yang menghina atau menyinggung pihak tertentu, melainkan tentang orang-orang yang mencari hubungan atau pertemuan lebih dekat.
Ini tentang bagaimana penggemar gila berperilaku dengan idola mereka. Seorang anak harus mengetahui bahwa hal ini dapat terjadi jika akunnya menjadi populer dan ingat bahwa dalam berkomunikasi personal dengan orang asing di akun publik juga dilarang untuk mengungkapkan informasi sensitif meskipun komunikasi ini telah berlangsung lama.
5. Atur keamanan semua akun jejaring sosial
Ketika Anda menjadi orang publik, di satu sisi jejaring sosial akan berubah menjadi bagian utama kehidupan, dan di sisi lain, terdapat segelintir pihak yang ingin meretas akun Anda. Dengan demikian, kehilangan nama pengguna/sandi akan menjadi lebih mudah bagi anak.
Untuk mengurangi risiko tersebut, gunakan perangkat lunak anti-virus, kata sandi kompleks yang berbeda untuk semua akun, menerapkan otentikasi dua faktor di manapun untuk menerima kata sandi sekali pakai yang akan dikirim ke nomor telepon Anda serta metode pemulihan kata sandi cadangan jika memungkinkan.
6. Mempersiapkan anak menghadapi invasi troll internet
Bahkan jika popularitasnya tidak begitu banyak, orang asing yang gemar mengejek orang lain mungkin akan muncul ke permukaan. Jelaskan kepada anak bahwa apa pun yang dikatakan orang-orang tersebut tidak perlu dihiraukan.
Setiap orang memiliki gaya tersendiri dalam menghadapi orang-orang seperti itu di depan umum, seperti mengabaikan atau menghapus komentar mereka, sementara yang lain menjawabnya sama kasarnya. Itu semua tergantung pada persona yang dibuat.
Di saat yang sama, Anda tidak perlu menanggapi komentar tidak menyenangkan di akun pribadi. Jelaskan kepada anak bahwa pilihan berperilaku agresif bukan menjadi pilihan.
7. Ingatkan anak mengenai hukum
Beberapa negara memiliki peraturan cukup ketat mengenai perilaku di internet. Anda dan buah hati harus terlebih dahulu memeriksa apakah topik yang dipilih untuk konten blog aman untuk dibicarakan.
8. Ingatkan anak, tidak semua orang harus menjadi bintang Instagram
Setiap pribadi harus bersabar dan memiliki kesiapan untuk itu. Tentu saja, jika memutuskan untuk mencoba menjadi blogger populer, suasana harus sebisa mungkin selalu positif, jika tidak, itu tidak akan ada yang berhasil.
Meskipun demikian, berbagai kemungkinan akan kegagalan tidak boleh menghantui kehidupan secara berlanjut, melainkan sebagai kesempatan untuk mencoba kesempatan yang lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Benarkah Paham yang Dibawa Laskar Sabililah Mengancam Kultur Moderat Palembang?
-
Skandal Besar di Palembang? Jejak OTT Kejati di Perkimtan Diduga Seret Nama Eks Kadis
-
Karhutla Sumsel Capai 1.416 Hektare Sepanjang 2025, Ini Daerah yang Paling Parah
-
Sinergi KKKS dan SKK Migas Sumbagsel Menyulam Kehidupan, Ikan Tirusan Kembali ke Sungsang
-
Euromoney: BRI Menyelenggarakan 2.037 Sesi Literasi Keuangan untuk Kelompok Terpinggirkan