SuaraSumsel.id - Berita efektivitas vaksin Covid-19 buatan Pfizer membuat masyarakat bertanya-tanya tentang harganya. Apakah lebih murah dibandingkan dengan vaksin Sinovac yang sedang diteliti di Indonesia?
Sayangnya hingga saat ini, belum ada keterangan resmi terkait harga jual vaksin Pfizer, karena vaksin masih dalam tahap akhir uji klinis.
Namun dikutip dari laman Observer, harga jual yang diperkirakan sekitar $19,50 atau setara Rp 275.000.
Harga ini diambil dari nilai kontrak yang ditanda tangani Pfizer, BioNTech, dan penyedia dosis m-RNA BARDA yang mencapai $1,95 juta untuk 100 juta dosis.
Sejumlah vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi lainnya yang tengah diteliti juga sudah diprediksi harga jualnya. Di antaranya:
Vaksin Johnson&Johnson sekitar $10 atau Rp 145.000 perdosis.
Vaksin Novavax sekitar $16 atau Rp 225.000 perdosis.
Vaksin Moderna sekitar $32 atau Rp 450.000 perdosis.
Di Indonesia sendiri, vaksin Covid-19 buatan Sinovac sudah memasuki uji klinis tahap akhir dan diprediksi siap diedarkan tahun depan.
Pada beberapa kesempatan, Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto mengatakan salah satu kandidat vaksin yang telah berkomitmen dengan pemerintah adalah vaksin buatan perusahaan biofarma China, Sinovac Biotech Ltd yang dibanderol dengan harga sekitar Rp 200 ribu.
"Produksi bulk dari Sinovac kami sudah coba hitung dan tujuannya tetap tidak memberatkan pemerintah. Kisarannya di Rp 200 ribu. Itu masih kisaran ya, mudah-mudahan bisa lebih murah lagi," kata Bambang dalam diskusi dari BNPB, Jakarta, Senin (19/10/2020).
Baca Juga: Alasan Brasil Tunda Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac Masih Misterius
Sementara itu, Direktur Bio Farma Honesti Basyir mengatakan alam penyusunan harga vaksin Covid-19, ada beberapa elemen yang juga harus diperhitungkan selain harga bahan baku dan biaya impor.
Harga bahan baku sudah memiliki standar ketetapan internasional, pun dengan biaya impor yang diregulasi pemerintah.
Namun, ada faktor investasi yang dikeluarkan oleh Bio Farma dalam melakukan uji klinis yang juga dimasukkan dalam penyusunan harga vaksin.
"Untuk penyusunan harga vaksin Covid-19 ini, ada faktor investasi yang kita lakukan, seperti untuk uji klinis," tutur Honesti dalam dalam siaran melalui Youtube Forum Merdeka Barat 9, Rabu (21/10/2020).
Honesti mengatakan untuk distribusi vaksin, Bio Farma akan bekerja sama dengan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.
Pendistribusian vaksin baru bisa dilakukan ketika uji klinis tahap III yang dilakukan Bio Farma selesai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Janji Religius UAS Terungkit Lagi Usai OTT KPK Gubernur Riau, Publik Sorot 16 Komitmen
-
Diperdaya Permen, Bocah 10 Tahun di Palembang Dikurung di Gudang Masjid, Warga Emosi
-
Dari yang Paling Lega sampai Paling Mewah! Ini 8 Mobil Listrik Keluarga Impian 2025
-
Konsorsium Pelabuhan Tanjung Carat Resmi Terbentuk, tapi Bisakah Tetap Jaga Mangrove?
-
Ditinggal Sejak Balita, Haikal Kecil Tak Menyerah Hidup Demi Adiknya dan Mimpi Jadi Tentara