Scroll untuk membaca artikel
M. Reza Sulaiman
Senin, 09 November 2020 | 18:05 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Sumber: Shutterstock)

SuaraSumsel.id - Peran penting fase uji klinik membuatnya tak boleh dilewatkan saat penelitian vaksin, termasuk vaksin Covid-19.

Hal ini diungkap oleh dr. Dirga Sakti Rambe dalam acara Dialog Produktif bertema Vaksin : Intervensi Kesehatan Masyarakat yang Efektif dan Aman, yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), beberapa waktu lalu.

"Tujuan dari proses uji klinik ini adalah, memastikan keamanan vaksin yang diuji, karena kalau kita bicara soal vaksin tidak ada tawar menawar tentang keamanan, itu mutlak. Kedua baru kita bicara tentang efektivitas," terang dr. Dirga, dilansir dari situs Satgas Covid-19.

Proses pembuatan vaksin merupakan proses bioteknologi yang rumit. Pada awalnya peneliti atau pembuat vaksin menentukan bibit vaksin.

Baca Juga: Rekor! Kasus Virus Corona di Amerika Serikat Tembus 10 Juta

Kedua saat sudah mendapat kandidat vaksin yang tepat, kemudian diujikan kepada hewan untuk mengetahui keamanan dan efektivitasnya.

Ketika pada hewan terbukti aman dan efektif, maka barulah diuji cobakan pada manusia yang dikenal sebagai uji klinik Fase I, II, dan III.

Saat ini pemerintah berencana untuk menghadirkan dan memproduksi vaksin Covid-19 di Indonesia, untuk menghentikan penyebaran, menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19.

Berbagai bukti telah menunjukkan bahwa vaksin adalah upaya pencegahan penyakit infeksi paling efektif.

Saat ini pemerintah tengah menunggu data hasil uji klinis Fase III vaksin Covid-19.

Baca Juga: Tanpa Gejala, Nenek Ini Diduga Tetap Tularkan Covid-19 yang Dideritanya

Oleh karena itu sikap kehati-hatian yang diambil pemerintah merupakan langkah tepat untuk menghasilkan vaksin Covid-19 yang aman dan manjur.

Sekalipun dinyatakan sudah sembuh, perlu untuk tetap berhati-hati karena adanya laporan terinfeksi kembali virus Covid-19.

Protokol 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan harus terus disiplin dijalankan.

"Durasi, proteksi antibodi virus Covid-19 masih dalam penelitian. Saat ini sedang uji klinik. Intinya saat ini kita tetap harus melakukan 3M, sekalipun kita pernah terinfeksi Covid-19," terang dr. Dirga Sakti Rambe.

Load More