Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 06 November 2020 | 10:11 WIB
Ilustrasi senjata api. (Shutterstock)

Ardilla menceritakan sebelum peristiwa penembakkan tersebut, Siti malah sempat membagikan makanan ke tetanggannya.

“Ia orang baik, suka berbagi makanan, sebelum meninggal, ia bagi-bagi buah duku,” ujarnya.

Mardiana, (61), yang mengaku sebagai ibu angkat Siti menceritakan jika saat kejadian Siti berusia 38 tahun, dan tinggal sendiri di kosan miliknya.

“Orangnya rama, Siti itu teman anak saya, Fauziah. Karena anak saya inilah, Saya perbolehkan Siti tinggal di kosan tersebut. Siti ini anaknya baik, kejadian itu memang seram,” ungkap Mardiana sedih.

Baca Juga: Ingin Punya iPhone 12, Ini Spesifikasi Dengan Harga Berkisar Rp15 Juta

Saat rekontruksi yang dilakukan polisi diketahui jika Siti ditembak pada adegan ke 10.

Pada adegan 1 hingga 6, diketahui dua orang debt collector mendatangi kosan Siti.

Adegan 7 hingga 9, terjadi pembicaraan antara tiga orang ini hingga diketahui jika salah satu debt collector tersebut ternyata membawa senjata api rakitan.

Pada adegan ke 10 ini lah, pelaku debt colletor, Sabil, 34 melepaskan tembakan ke pelipis kepala Siti.

Siti kemudian diketahui bersimbah darah dan ditinggalkan oleh pelaku. Polisi berhasil mengamankan Sabil, 34, ketika diketahui kembali ke rumahnya.

Baca Juga: Polisi di OKU Selatan, Bripka K Kedapatan Membobol Rumah Warga

Proses rekontruksi berlangsung di Mapolrestabes Palembang, Selasa (4/11/2020).

Load More