Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 28 Oktober 2020 | 09:06 WIB
Ilustrasi tenaga medis (Unsplash)

Ahli Epidemiologi WHO, Maria Van Kerkhove, serta beberapa ahli virus dan penyakit menular, mengatakan tidak ada data menunjukkan virus corona berubah secara signifikan.

Baik dalam bentuk transmisi atau dalam tingkat keparahan penyakit seperti yang dikatakan. Seperti dilansir Reuters.

“Dalam hal penularan, tidak berubah, dalam hal keparahan, juga tidak ada berubah,” jelas Van Kerkhove kepada wartawan.

Ilustrasi - Dua orang tenaga kesehatan memeriksa mobil ambulans yang akan masuk ke Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ws

Mengenai pernyataan De Klerk yang mengatakan Covid-19 merupakan virus flu biasa, WHO menyatakan Covid-19 menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada influenza musiman.

Baca Juga: Harga Karet Sumsel Terus Meroket, Akibat Thailand Sedang La Nina

Banyak orang di seluruh dunia telah membangun kekebalan terhadap jenis flu musiman. Covid-19 adalah virus baru yang tidak memiliki kekebalan.

Artinya, semakin banyak orang yang rentan terhadap infeksi, dan beberapa akan menderita penyakit parah.

Secara global, sekitar 3,4% dari kasus Covid-19 yang dilaporkan telah meninggal. Sebagai perbandingan, flu musiman umumnya membunuh jauh lebih sedikit dari 1% orang yang terinfeksi.

Sehingga klaim mengenai pernyataan-pernyataan ahli Eropa yang mengaku sebagai Aliansi Dokter Dunia mengenai Covid-19  yang tidak berbahaya merupakan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

Sumber ; suara.com

Baca Juga: Ini Daftar UMP 2021, Sumsel Masih Rp 3,08 Juta/Bulan

Load More