SuaraSumsel.id - Harga komoditi karet di Sumatera Selatan terus merangkak naik. Pada dua hari terakhir, peningkatan harga komoditi ekspor unggulan ini semakin mengembirakan.
Malah Rabu (22/10/2020) kemarin, harganya telah mencapai kenaikan harga tertinggi di sepanjang tahun ini.
Dinas Perkebunan Sumatera Selatan mencatat pada hari ini telah terjadi harga naik Rp676 dibandingkan sehari yang lalu.
Pada hari ini, harga karet dengan kadar karet kering 100% dinilai Rp20.439/kg, kadar 70% berada di harga Rp 14.307/kg, sedangkan kadar 60% dinilai Rp12.263/kg.
Baca Juga: Mengerikan, Dua Mahasiswa Dibacok Pedang Samurai di Kambang Iwak Park
Untuk kadar karet 50% seharga Rp10.220/kg dan kadar kering 40% seharga Rp8.176/kg.
“Hari ini naik lagi dibandingkan harga indikasi karet kemarin. Pada kemarin, itu kenaikannya malah yang tertinggi,” terang Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil (P2HP) Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian, Kamis (22/10/2020).
Pada hari kemarin, harga naik Rp826 dibandingkan sehari sebelumnya. Pada kadar karet 100%, karet dijual dengan harga Rp19.763/kg, sedangkan kadar 70% dijual Rp13.834/kg.
Paada kadar karet 60% dijual dengan harga Rp11.858/kg, sedangkan kadar 50% mencapai Rp9.882/kg.
“Kenaikan harga kareta Indonesia, terutama Sumsel dipengaruhi harga karet di dunia. Menang sangat fluktuatif, dan dapat saja berubah. Namun diprediksikan akan mampu bertahan hingga akhir tahun,” ungkap ia.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Palembang, Tewaskan 4 Orang
Kenaikan harga jual karet ini juga berimbas pada kenaikan harga di petani. Saat ini harga karet di tingkatan petani, untuk harga karet mingguan melalui UPPB sudah tembus Rp10.000/kg.
“Lebih bagus lagi, jika sudah mencapai Rp12.00/kg nantinya,” kata ia.
Penyebab kenaikan harga karet alam di antaranya, tiga bulan terakhir terjadi penurunan produksi hampir di semua negara produsen karet alam, kecuali Vietnam. Selain itu, pasar mobil di Cina tengah mengalami pertumbuhan selama empat bulan terakhir.
“Sementara penyebab lainnya, permintaan pasar dengan tujuan ke Amerika, Eropa dan Jepang sudah mulai mengalami peningkatan,” terang Rudi.
Berita Terkait
-
Sambut Baik Pemangkasan Pungutan, Gapki Optimistis Ekspor CPO Bisa Meningkat
-
BPDPKS Turunkan Target Pungutan Ekspor Sawit Jadi Rp 24 Triliun di 2024
-
Viral! Video Petugas Lapas Bongkar Pesta Sabu dan Minta Perlindungan Prabowo
-
Video Dugaan Pesta Sabu di Lapas Viral, Pejabat Kemenkumham Sumsel Diperiksa?
-
Bongkar Praktik Licik Lapas Tanjung Raja, Robby Minta Tolong Presiden Prabowo
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Raih Best API Initiative, BRI Komitmen untuk Terus Berinovasi bagi Layanan Nasabah
-
Cerita Pilu Novi Tolak Bayar Uang Damai Rp60 Juta, Padahal Dilecehkan Tetangga
-
Robby Minta Prabowo Turun Tangan: Kisah Video Viral Dugaan Pesta Sabu Lapas
-
Walkout di Tengah Debat Pilkada OKU, Paslon 01 Sebut Aturan Debat Dilanggar!
-
Penyelidikan Mendalam Kasus Pesta Sabu di Lapas, Oknum Petugas Jadi Tersangka?