SuaraSumsel.id - Hari batik yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober hari ini, nampaknya belum berpihak kepada batik Palembang.
Mungkin banyak yang belum mengetahui jika di Palembang atau Sumatera Selatan juga terdapat kain khas, berupa kain batik Palembang.
Hampir sama dengan batik di Pulau Jawa, kain batik Palembang juga melewati tahapan pelilinan atau dikenal dengan teknik melorot.
Yakni eknik pembuatan batik dengan menempelkan lilin yang sudah dihangatkan lalu dititiskan sesuai dengan motif yang disketsa di atas kain. Proses pembuatan yang sama persis dengan batik Jawa ini malah tidak terlestarikan di Palembang.
Baca Juga: Menilik Sekolah Kopi Basemah Pagaralam di Sumsel, Bisa Sambil Ngopi
Perancang Busana asli Palembang Brilianto menceritakan selama jejak kariernya di dunia fashion, batik Palembang memang kian dilupakan. Sejak 10 tahun terakhir, batik makin kurang peminat pembelinya. Salah satu penyebanya, ialah pengerajin batik Palembang yang makin sulit ditemui saat ini.
”Jujur saja, saya mencari pengerajin batik di Palembang, terutama untuk membuat kain batik Palembang sangat sulit. Sangat sulit dicari, hampir tidak ada ya,” ujarnya saat dihubungi suarasumsel.id, Jumat (2/10/2020).
Padahal, kain batik Palembang tidak kalah indahnya dengan batik Jawa. Ciri khas batik Palembang ialah berwarna natural, alami dan didominasi oleh warna coklat, hitam, hingga merah marun. Sedangkan motif yang dibentuk juga motif flora dan fauna.
”Misalnya motif flora yakni bunga kantil dan motif fauna seperti burung hong. Motif-motif ini perlu diakui ialah akulturasi dari budaya China. Batik Palembang identik dengan warna yang cerah dan corak yang padat,” terang ia.
Sehingga, ia memastikan jikapun mencari batik Palembang maka pembeli akan banyak mendapatkan batik yang dibuat di Pulau Jawa. Setelah diproduksi di Pulau Jawa, batik kemudian baru di pasarkan di Palembang dan sekitarnya.
Baca Juga: Regulasi Uni Eropa Turunkan Residu, Kopi Sumsel Harus Lebih Organik
”Memang lebih populer, tenun, jumputan dan songket Palembang,” aku designer yang telah 10 tahun lebih menggeluti dunia fashion dari kain-kain tradisional khas Palembang.
Dengan semakin sedikit produksinya, ia mengaku jumlah peminatnya pun makin menurun. Meski kainnya langkah, juga tidak mempengaruhi harga. Banyak pembeli yang menawar kain batik dengan harga normal, padahal pembuatannya juga sama dengan batik Jawa.
”Benar-benar dibatik, bukan printing (cetak). Saya juga cukup prihatin,” ujarnya.
Ia berpendapat Pemerintah juga sebaiknya memperhatikan kelestarian batik Palembang seperti halnya jumputan, songket, dan kain tenun lainnya agar para perancang busana juga makin inovatif menjadikan kain batik Palembang lebih populer.
”Semoga dengan hari batik ini, pemerintah juga makin mengenalkan batik Palembang. Karena sangat sayang jika batik tidak dilestarikan, padahal motif-motifnya juga indah,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Harga Emas 24 Karat Hari Ini Lampung, Ketentuan Pembelian dan Penjualan
-
Beda Kode Persneling Mobil Matic Honda Brio dan Toyota Agya, Ini Fungsinya
-
7 Kuliner Khas Pekalongan yang Wajib Dicoba, Dari Garang Asem Hingga Kopi Tahlil
-
Link Saldo DANA Gratis Terbaru 10 April 2025: Rebut Sebelum Kehabisan!
-
Warga Gaza Dievakuasi ke Indonesia? Ini Syarat Mutlak Guru Besar UI agar Tak Jadi Masalah Baru
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
Lepas Kemeriahan Lebaran, Emas Digadai Warga Palembang untuk Sekolah Anak
-
Harga Emas Tinggi Dorong Warga Palembang Ramai Gadai untuk Biaya Sekolah
-
Rp10 Juta Sesuku, Harga Emas Perhiasan Palembang Cetak Rekor Usai Lebaran
-
Update Harga Emas Pegadaian Kamis: Semua Jenis Kompak Meroket
-
Bagikan Nilai Tambah bagi Pemegang Saham, BRI Dividen Rp31,4 Triliun pada 10 April 2025