SuaraSumsel.id - Ia menyatakan dengan telah membayar tagihan beasiswa LPDP sebesar Rp 773.876.918 maka dirinya secara resmi mendapatkan biaya studi dari rakyat Papua, bukan dari pemerintah Indonesia.
"Saya merasa sangat berterimakasih sekaligus terharu. Dengan ini pula saya ingin camkan bahwa berarti saya dibiayai kuliah bukan oleh pemerintah Indonesia tapi oleh rakyat Papua," kata Veronica kepada Suara.com, Rabu (16/9/2020).
Vero menegaskan dengan solidaritas yang ditunjukkan rakyat Papua ini maka dirinya akan terus mendedikasikan diri memperjuangkan hak asasi manusia rakyat Papua.
"Saya sudah mendedikasikan diri untuk Papua bahkan sebelum saya mulai dibiayai LPDP. Menyadari cinta kami saling berbalas, justru saya akan makin mendedikasikan diri lagi," tegasnya.
Baca Juga: Lenovo ThinkBook Plus, Sematkan Fitur e-Ink Bikin Multitasking Makin Lancar
Alasan LPDP meminta dana beasiswa itu kembali karena Veronica menyalahi kontrak perjanjian karena tak kembali ke Indonesia untuk mengabdi di Tanah Air usai studi selesai.
Meski demikian, hal itu dibantah oleh Veronica Koman. Ia mengaku sejak lulus pada 2018, Veronica Koman langsung kembali ke Indonesia.
Pada Oktober 2018 setelah masa studinya di Australian National University berakhir, Veronica Koman mengaku telah mengabdi di Perkumpulan Advokat Hak Asasi Manusia untuk Papua (PAHAM Papua) yang berbasis di Jayapura.
Veronica juga aktif memberikan bantuan hukum pro-bono kepada para aktivis Papua pada tiga kasus pengadilan yang berbeda di Timika sejak April hingga Mei 2019.
Uang itu akan segera dikembalikan oleh Tim Solidaritas Ebamukai di Jakarta ke Kementerian Keuangan siang ini pukul 13.00 WIB.
Baca Juga: Best 5 Oto: Toyota Fortuner Muncul di Vietnam, Yamaha NMax Recall di Jepang
Mantan tahanan politik Papua di Jakarta, Ambrosius Mulait mengatakan, uang tersebut berhasil dikumpulkan melalui sumbangan sukarela dari berbagai pihak.
"Dana yang terkumpul Ebamukai (sumbang sukarela) dari solidaritas rakyat Papua & internasional telah mengumpulkan dana sesuai tagihan LPDP terhadap Veronica Koman," kata Ambrosius kepada Suara.com.
Menurutnya dana yang mereka kumpulkan untuk menanggung tagihan Veronica Koman adalah bentuk solidaritas terhadap aktivis yang selama ini selalu menyuarakan permasalahan HAM di Papua.
"Oleh karenanya, kami yang akan mengembalikan uang kecil tersebut kepada negara yang selama ini telah mengambil banyak dari tanah kami," tegasnya.
Ambrosius menjamin kegiatan ini bukan demonstrasi, mereka tetap akan datang dalam jumlah terbatas dengan menggunakan pakaian adat dan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
Pilihan
-
Serangan Fajar Rudal Iran Langsung Lumpuhkan Fasilitas Minyak Terbesar Israel
-
10 Mobil Keluarga di Bawah Rp100 Juta Selain Avanza-Xenia, Kabin Lega Ada Tahun Muda
-
8 Celana Dalam Wanita Terbaik, Nyaman dan Bagus Buat Emak-emak!
-
Bos Port FC Blak-blakan Usai Diundang Ikut Piala Presiden 2025
-
Korban Laporkan Kasus Pelecahan Seksual ke Polisi, Pelaku Diduga ASN Pemkot Solo
Terkini
-
Ngopi Gak Perlu Pusing! Klaim Saldo DANA Kaget Gratis Sekarang, Bisa Langsung Beli Kopi Favoritmu!
-
Ketum GP Ansor Turun Gunung, Addin Pimpin Persiapan Sriwijaya FC untuk Liga 2
-
Sidang Kasus Penembakan Polisi oleh Oknum TNI di Lampung, 12 Saksi Bongkar Fakta Mengejutkan
-
Palembang Gelar Pasar Murah 5 Hari Berturut-turut Sambut HUT 1341, Ini Lokasinya
-
Wajib Punya! Ini 5 Alasan Celana Dalam Tanpa Jahitan Jadi Favorit Cewek Modern Tahun Ini