Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi | Lilis Varwati
Senin, 14 September 2020 | 11:33 WIB
Ilustrasi air garam. (Shutterstock)

SuaraSumsel.id - Salah satu metode pengobatan alternatif yang turun temurun dipercaya masyarakat Indonesia adalah berkumur dengan air garam dianggap dapat bisa mengatasi masalah sakit gigi. Namun apa benar faktanya dmeikian?

Kata doker spesialis gigi drg. Shaffa Amalia, Sp.KGA, berkumur air garam bukan solusi permanen untuk meredakan masalah gigi meski rasa sakit dan sensasi nyut-nyutan pada gigi bisa sedikit mereda. 

"Kalau zaman dulu untuk mematikan kuman saja. Tapi kan penyebabnya tidak diketahui. Mungkin hanya untuk sekadar nyaman, mungkin orang zaman dulu kalau sudah kumur dengan air garam, kuman diawal tersingkir sedikit, tapi masalah awalnya tetap ada," kata Shaffa dalam siaran langsung instagram bersama radio kesehatan beberapa waktu lalu. 

Ia melanjutkan, air garam dapat meredakan rasa sakit gigi beberapa saat tetapi tidak mampu mengatasi inti masalahnya. Tak ayal sewaktu-waktu sakit gigi bisa muncul kembali muncul. 

Baca Juga: Cantik! Foto Maternity Gigi Hadid Curi Perhatian

"Karena tidak diatasi langsung ya berarti masalahnya masih ada. Jadi sebaiknya tetap diperiksakan," ucapnya. 

Shaffa juga mengingatkan bagaimana pergi ke dokter gigi di situasi wabah virus corona Covid-19 seperti saat ini harus ekstra hati-hati.

Ia menyarankan sebaiknya hanya pergi berobat jika kondisi telah darurat.  "Misalnya sakitnya sudah gak bisa ditahan, sampai bikin gak bisa makan. Kalau masih bisa diobati dengan obat di rumah, obat dulu aja," katanya. 

Jika terpaksa harus pergi ke fasilitas kesehatan, pastikan buat janji terlebih dahulu dengan dokter gigi agar tidak perlu menunggu antrean pemeriksaan terlalu lama. Apalagi tempat praktik dokter gigi termasuk tempat yang rawan penularan virus corona jenis baru tersebut.

"Rentan sekali. Kita aja melakukan pemeriksaan di area mulut di mana penyebaran paling banyak melalui mulut dengan aerosol. Kita tidak tahu kondisinya apakah dokternya sehat atau pasiennya sehat. Makanya kita saling menjaga dengan menerapkan protokol kesehatan," ucap dokter di RSAB Harapan Kita tersebut.

Baca Juga: Betulkah Cabut Gigi Bisa Sebabkan Kebutaan?

Load More