Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 12 September 2020 | 12:31 WIB
Kondisi kerusakan bangunan akibat bencana angin puting beliung yang menimpa wilayah Banyuasin, Provinsi Sumsel. (Dok. BPBD Sumsel)

SuaraSumsel.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat sebanyak 103 bencana alam terjadi di wilayahnya.

Jumlah itu terjadi sejal awal Januari lalu sampai September 2020.

Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Kedaruratan BPBD Provinsi Sumsel Ansori mengatakan total benca alam yang terjadi tersebut mulai dari kebakaran, banjir, puting beliung, tanah longsor, banjir bandang, kecelakaan kapal, dan lainnya.

“Catatan kita sudah 103 bencana alam yang terjadi di Sumsel sejak awal Januari 2020 lalu,” ujar dia kepada Suara.com pada Sabtu (12/9/2020).

Baca Juga: Tempe di Palembang Ini Bentuknya Lucu dan Menggemaskan Lho

Dirinya menjelaskan bencana alam tersebut terjadi pada 16 kabupaten dan kota di Bumi Sriwijaya.

Rinciannya Kabupaten Ogan Ilir setidaknya 14 bencana alam, Kabupaten Lahat (10), Kabupaten Empat Lawang (10), dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan (10).

Selanjutnya, Kabupaten Muara Enim (8), Kota Pagaralam (7), Kabupaten OKU (7), Kota Palembang (6), Kabupaten PALI (6), Kabupaten Musi Rawas Utara (6), Kabupaten OKU Timur (5), serta Kabupaten Musi Rawas (4).

Lalu, Kota Lubuklinggau (3), Kabupaten Musi Banyuasin (3), Kabupaten Ogan Koemring Ilir (2), dan Kabupaten Banyuasin (2).

“Sejauh ini yang nihil terjadi bencana alam hanya Kota Prabumulih saja,” ucap Ansori.

Baca Juga: Hujan Badai, Puting Beliung Porak Porandakan Rumah di Jayanti Tangerang

Dikatakan dia, wilayahnya merupakan provinsi yang masuk dalam kategori area rawan longsor dan banjir. Dari hasil pemetaan rawan bencana tersebut berada di lima daerah.

“Kalau rawan banjir dan tanah longsor itu ada di Kabupaten OKU Selatan, Kabupaten Empat Lawang, Kota Pagaralam, Kabupaten Lahat, dan sebagian Kabupaten Muara Enim,” jelasnya.

Bukan hanya longsor dan banjir, kata dia, juga bencana lainnya seperti angin puting beliung. Bencana tersebut biasanya terjadi di daerah yang terbuka seperti di Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten OKI, Kota Prabumulih, dan Kota Palembang.

“Kita terus melakukan koordinasi dengan semua instansi terkait untuk pencegahan dan penanggulangannya. Karena bukan hanya BPBD yang terlibat dalam hal ini, melainkan butuh peran serta semua pihak,” tutur dia.

Kontributor: Rio Adi Pratama

Load More