SuaraSumsel.id - Pihak Pengelola Museum Negeri Balaputra Dewa Palembang, Sumatera Selatan menerima tambahan koleksi dua buku naskah bertuliskan huruf Arab untuk bahan bacaan masyarakat adat Kisam, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.
"Tambahan koleksi hibah masyarakat OKU Selatan tersebut merupakan koleksi dari keluarga Pangeran Mesugha eks Marga Bayur, Desa Sugihan Muara Dua Kisam," kata Kepala Museum Balaputra Dewa Palembang, Chandra Amprayadi, Senin (31/8/2020).
Dua buku tersebut, yakni yang pertama Hasyiyah (catatan pinggir) karya Syeikh Ahmad bin Muhammad Adhimyathi yang mensyarahkan kitab alwarokot (karya Jalaluddin Al Mahalli) bidang ilmu usul fiqih yang dicetak di Musthofa Albani Alkholni dan anak-anaknya di Mesir pada Muharram 1343 Hijriyah.
Sedangkan buku kedua, Kamus Almuhith (asal usul kata dan penggunaannya, etimologi) karya Mujiddin Fairuz Abadi cetakan kedua, juz dua, diterbitkan percetakan Almisriyah pada 1352 Hijriyah/1933 Masehi.
Baca Juga: Jengkel Ditagih Duit BLT, Kades Bacok-bacok Warganya, Bersimbah Darah
Chandra menyebut, kedua koleksi itu saat ini disimpan dan dirawat di Museum Balaputra Dewa Palembang agar bisa dilihat sepanjang masa oleh masyarakat umum dan wisatawan.
Menurut dia partisipasi masyarakat guna mendukung pihaknya untuk menambah koleksi museum terus meningkat, terbukti banyaknya masyarakat akhir-akhir ini menyerahkan benda sejarah koleksi pribadi atau peninggalan turun temurun keluarganya secara cuma-cuma.
Pada pertengahan Agustus 2020 lalu, menurut Antara, Museum Balaputra Dewa juga memperoleh hibah kemudi kapal yang terbuat dari kayu yang telah diteliti pihak Balai Arkeologi. benda tersebut diperkirakan merupakan peninggalan zaman Kerajaan Sriwijaya abad ke-9.
Dia menjelaskan, dalam tiga tahun terakhir pihaknya telah menambah 2.000 koleksi baru yang diperoleh dari hibah masyarakat berbagai daerah di Sumsel dan provinsi lainnya.
Dengan tambahan koleksi ini, kata dia, Museum Balaputra Dewa Palembang memiliki 8.800 buah koleksi mulai dari zaman pra-sejarah, zaman Kerajaan Sriwijaya, zaman Kesultanan Palembang, hingga zaman kolonialisme Belanda.
Baca Juga: Kisah Polisi Banjarmasin, Sulap Kantor Jadi Tempat Belajar Online Pelajar
Masyarakat yang ingin melihat koleksi benda peninggalan sejarah tersebut dapat datang ke museum negeri Balaputra Dewa di kawasan KM 6,5 Palembang, Jalan Srijaya I No 28 setiap hari Selasa hingga Minggu, demikian Chandra Amprayadi .
Berita Terkait
-
Pindah ke Jambi demi Curi Motor, Pria Ini Jadi Bulan-bulanan Warga
-
Diduga Lompat Bersama, Sepasang Kekasih Ditemukan Tewas di Sungai Musi
-
Heboh LRT Palembang Diduga Mogok, Begini Penjelasan KAI
-
Palembang Zona Merah, Gubernur Sumsel Klaim Kasus Covid-19 Melandai
-
Dosen Cabul Sodomi Bocah Kepergok Polisi, Kabur Terbirit-birit Telanjang
Terpopuler
- 6 Mobil Sedan Bekas Merek Jepang Mulai Rp40 Jutaan: Irit, Tangguh Dipakai Harian
- 3 Rekomendasi HP Xiaomi RAM 12 GB: Harga Rp3 Jutaan dengan Memori 512 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Matic Murah untuk Wanita, Tahun Muda Harga Mulai dari Rp 65 Jutaan
- 7 Motor Matic Retro Mirip Vespa Terbaik 2025: Gaya Klasik, Harga Bersahabat!
- 7 Mobil Sedan Murah Stabil Ngebut di Tol 200 Km/Jam, Harga dari Rp 11 Juta
Pilihan
-
Persija Jakarta Resmi Kenalkan 5 Asisten Pelatih Mauricio Souza
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Targetkan Pendapatan Rp 65 Miliar di 2025
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Kantongi Laba Bersih Rp 1,2 Miliar
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Baterai Jumbo, Terbaik Juni 2025
-
Ini Alasan QJMotor Indonesia Baru Umumkan Harga Off The Road 4 Motor Barunya
Terkini
-
Rahasia Kulit Glowing Terbongkar, Ini 5 Treatment Klinik Kecantikan Paling Populer Harga Terjangkau
-
5 Foundation Terbaik untuk Kulit Berminyak: Tahan Lama, Ringan, dan Kaya Anti Oxidant
-
5 Warna Keren untuk Kamar Mandi Kecil Rumah Minimalis, Nyaman dan Bikin Ruangan Lebih Luas!
-
Cara Cetak Kartu Keluarga Online Jadi PDF, Proses Cepat Tanpa ke Kantor Dukcapil!
-
Daftar 5 Motor Matic Retro Mirip Vespa Terbaik 2025, Stylish dan Harga Terjangkau!