BBM Langka di Pagar Alam, Warga Rela Antre Berjam-jam Demi Pertalite dan Pertamax

Antrean panjang ini sudah terlihat sejak dini hari, bahkan ada warga yang menunggu hingga malam hari, namun tidak jarang stok habis saat giliran mereka tiba.

Tasmalinda
Selasa, 30 September 2025 | 22:01 WIB
BBM Langka di Pagar Alam, Warga Rela Antre Berjam-jam Demi Pertalite dan Pertamax
ilustrasi BBM langka di Pagar Alam [Dok.Antara]
Baca 10 detik
  • BBM jenis Pertalite dan Pertamax langka di Kota Pagar Alam.

  • Warga harus antre berjam-jam di SPBU untuk mendapatkan bahan bakar.

  • Pemerintah dan SPBU sedang menelusuri penyebab kelangkaan.

SuaraSumsel.id - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax kini menjadi persoalan serius di Kota Pagar Alam.

Warga harus rela antre berjam-jam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) demi mendapatkan jatah bahan bakar yang semakin sulit ditemukan.

Antrean panjang ini sudah terlihat sejak dini hari, bahkan ada warga yang menunggu hingga malam hari, namun tidak jarang stok habis saat giliran mereka tiba.

Menurut pengawas SPBU setempat, Dio Sapta, kelangkaan ini disebabkan oleh pengalihan pasokan Pertamax ke Provinsi Bengkulu.

Baca Juga:Sinergi Jaga Perairan Banyuasin, Pertamina Plaju & Multipihak Perangi Illegal Fishing

Biasanya, SPBU di Pagar Alam menerima lima hingga enam truk tangki per minggu, namun kini pasokan hanya satu hingga dua truk, tergantung stok di pelabuhan.

Sistem preorder yang diterapkan juga membuat distribusi BBM tidak dapat diprediksi secara rutin, sehingga warga kerap harus menunggu tanpa kepastian.

Dampak dari kelangkaan ini terasa nyata bagi aktivitas warga dan roda perekonomian lokal.

Transportasi menjadi terganggu, distribusi barang tertunda, dan operasional usaha lokal ikut terdampak.

Warga pun berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan yang berlarut-larut ini.

Baca Juga:Setetes Darah, Sejuta Harapan: PHR Zona 1 dan PMI Kumpulkan 780 Kantong Darah

Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Wali Kota Pagar Alam, Ludi Oliansyah, menegaskan bahwa pemerintah kota akan berkoordinasi dengan pihak SPBU dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) untuk menelusuri penyebab kelangkaan.

Langkah awal yang dilakukan adalah mengecek langsung ke SPBU untuk mengetahui akar masalah, sekaligus berkoordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) serta Polres Pagar Alam dalam mencari solusi jangka pendek maupun panjang.

Warga berharap pasokan BBM segera normal kembali dan sistem distribusi diperbaiki agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Mereka juga menekankan perlunya solusi jangka panjang, seperti peningkatan kapasitas pasokan dan perbaikan sistem distribusi, agar kebutuhan BBM di Pagar Alam bisa tercukupi secara merata dan berkelanjutan.

Krisis BBM ini menjadi pengingat pentingnya sistem distribusi yang efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Pemerintah dituntut untuk segera mengambil langkah yang tepat, sehingga warga Pagar Alam tidak lagi harus menghadapi antrean panjang demi memperoleh bahan bakar yang mereka perlukan untuk aktivitas sehari-hari dan kelancaran perekonomian lokal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak