Sumsel Sepekan: Ketegangan di Laut Sungsang dan Kabar Gembira untuk Pelajar Palembang

Meski ada dugaan penggunaan alat tangkap terlarang, tindakan penembakan yang membahayakan nyawa ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai prosedur penegakan hukum di laut.

Tasmalinda
Senin, 14 Juli 2025 | 12:29 WIB
Sumsel Sepekan: Ketegangan di Laut Sungsang dan Kabar Gembira untuk Pelajar Palembang
ilustrasi perairan sungsang Sumatera Selatan

SuaraSumsel.id - Sumatera Selatan sepekan ini menampilkan dua peristiwa yang cukup kontras. Di satu sisi, kabar kelam datang dari perairan Banyuasin yang diwarnai aksi brutal penembakan terhadap nelayan.

Di sisi lain, secercah harapan dan senyum merekah di Palembang melalui program pembagian seragam sekolah gratis yang masif bagi siswa baru. Dua peristiwa ini menjadi cerminan dinamika sosial yang kompleks di Bumi Sriwijaya.

Kabar mengejutkan datang pada Sabtu (12/7/2025), ketika seorang nelayan bernama Yogi Pratama (26) harus dilarikan dalam kondisi kritis ke RS Ar-Rasyid Palembang.

Lehernya tertembus proyektil tajam saat ia bersama tiga rekan ABK lainnya sedang melaut di perairan laut Birik, sekitar Sungai Sembilang, Kabupaten Banyuasin. Insiden ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, mengubah lautan yang seharusnya menjadi sumber penghidupan menjadi arena teror yang mencekam.

Baca Juga:35 Tempat Wisata Palembang Terbaru & Terhits 2025: Dari Kafe Estetik Hingga Hidden Gem

Menurut laporan, kapal nelayan 'Askal' yang ditumpangi Yogi tiba-tiba berpapasan dengan sebuah kapal berwarna loreng abu-abu hitam. Tanpa diduga, kapal tersebut berbalik arah dan mengejar mereka.

Dalam kepanikan, para nelayan mencoba menjauh, namun suara tembakan terdengar memecah keheningan laut

Salah satu peluru mengenai leher Yogi, membuatnya langsung terkapar bersimbah darah di atas geladak kapalnya. Rekan-rekannya yang panik segera meminta pertolongan speed boat untuk mengevakuasi korban.

"Informasinya nelayan pakai alat tangkap terlarang," kata seorang sanksi melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com.

Meski ada dugaan penggunaan alat tangkap terlarang, tindakan penembakan yang membahayakan nyawa ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai prosedur penegakan hukum di laut.

Baca Juga:Bosan ke Mal? Coba 5 Tempat Nongkrong Hidden Gem di Palembang Buat Liburan Seru

Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo Sik, melalui Kasat Reskrim AKP Teguh Prasetyo, membenarkan adanya peristiwa tersebut, namun investigasi mendalam masih terus dilakukan untuk mengungkap siapa pelaku penembakan dari kapal misterius yang diduga milik aparat itu.

Seragam sekolah gratis untuk pelajar Palembang
Seragam sekolah gratis untuk pelajar Palembang

Peristiwa ini meninggalkan luka mendalam tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga menebar ketakutan di kalangan komunitas nelayan Sungsang yang menggantungkan hidupnya pada laut.

Di tengah suasana muram dari perairan Banyuasin, angin segar berhembus dari ibu kota provinsi. Pada hari pertama masuk sekolah, Senin (14/7/2025), Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mulai merealisasikan janjinya membagikan total 39.099 setel seragam sekolah gratis untuk siswa baru tahun ajaran 2025/2026.

Program ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh para orang tua dan siswa di berbagai penjuru kota.

Wali kota Palembang Ratu Dewa, Wakil Walikota Prima Salam, dan Sekda Aprizal Hasyim turun langsung ke tiga sekolah berbeda untuk secara simbolis membagikan seragam tersebut.

Ratu Dewa memimpin upacara di SDN 200 Kemas Rindo, Kertapati; Prima Salam di SMPN 47 Gandus; dan Aprizal Hasyim di SDN 135 Sukarami.

Bantuan ini merupakan wujud nyata perhatian pemerintah terhadap sektor pendidikan sekaligus upaya meringankan beban ekonomi masyarakat.

“Khususnya orang tua murid yang anaknya baru memasuki jenjang pendidikan dasar dan menengah pertama. Dan ini merupakan program kami Ratu Dewa-Prima Salam (RDPS),” kata Ratu Dewa.

Program ini menyediakan seragam nasional, yakni baju merah-putih untuk siswa SD dan baju putih-biru untuk siswa SMP di seluruh sekolah negeri di Palembang. Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Adrianus Amri, menjelaskan bahwa distribusi dilakukan secara bertahap melalui sekolah masing-masing untuk memastikan ketertiban dan ketepatan sasaran, baik dari segi jumlah maupun ukuran seragam.

Kebijakan populis ini tak pelak menjadi oase di tengah berbagai tantangan ekonomi yang dihadapi warga, memberikan kepastian dan semangat baru bagi para siswa untuk memulai tahun ajaran mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini