Kaleidoskop Sumsel 2024: Dari Karhutla hingga Drama Politik Pilkada Serentak

Di tengah semua itu, klub kebanggaan Sriwijaya FC juga menghadapi tantangan berat di Liga 2.

Tasmalinda
Sabtu, 28 Desember 2024 | 15:07 WIB
Kaleidoskop Sumsel 2024: Dari Karhutla hingga Drama Politik Pilkada Serentak
Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (21/9/2023). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa]

Di bulan Mei, terjadi peristiwa kriminal pembunuhan ibu dan anak di Palembang. Peristiwa ini dipicu karena pemotongan honor pelaku oleh sang suami atau ayah korban. Polisi berhasil mengungkap kasus ini dengan menyebutkan peristiwa ini merupakan pembunuhan karena motif sakit hati.

Publik di Sumsel kemudian dikembali dikejutkan dengan peristiwa persetubuhan yang berujung maut siswi SMP di Palembang. Lebih menyedihkan lagi, peristiwa ini dilakukan oleh empat pelaku berusia anak-anak. Di tengah proses menjelang sidang, keluarga korban mengungkapkan keganjalan di kasus ini.

Pengadilan Negeri Palembang memvonis ketiga anak menjalankan rehabilitasi selama satu tahun di pusat rehabilitasi di Ogan Ilir (OI), sedangkan satu anak lainnya divonis 10 tahun penjara .

Keluarga pelaku yang masih berusia anak-anak ini mengungkapkan ada pemaksaan di kasus ini. Kuasa hukum keluarga pelaku ini sempat menyebutkan jika pemaksaan kasus ini mirip kasus Vina Cirebon.

Baca Juga:Ibu Rumah Tangga di Muratara Lumpuh Setelah Ditusuk Suami Kecanduan Judol

Namun pihak keluarga korban juga kecewa akan vonis pengadilan negeri Palembang yang dinilai terlalu rendah karena sang anak telah meninggal dunia.

Mendekati pertengahan tahun, suasa politik Sumsel juga kian ramai. Baru pada tahun ini, Sumsel menggelar Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) serentak yang digelar 18 pemilu. Selain pencoblosan Gubernur Sumsel dan wakil gubernur Sumsel juga digelar 17 pilkada kota dan kabupaten.

Suasana politik pun meramaikan Sumsel, seperti paslon yang maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) pada awalnya ialah hanya mantan gubernur dan mantan wakil gubernur Sumsel, yakni Herman Deru dan Mawardi Yahya. Dengan situasi awal ini, masyarakat Sumsel hanya dihadapkan pada dua pilihan petahana yang pernah memimpin Sumsel.

Herman Deru dan Mawardi Yahya ialah Gubernur dan Wakil Gubernur pada periode 2018-2023. Keduanya sempat berpasangan yang kemudian akhirnya masing-masing menjadi peserta Pilgub.

Baru kemudian saat tahapan pendaftaran paslon Eddy Santana Putra dan Riezky Aprilia muncul. Dengan demikian masyarakat Sumsel mendapatkan tiga paslon Pilgub Sumsel.

Baca Juga:Viral Dokter di Palembang Tuding Penemu Ponsel Sebagai Pencuri, Ini Kronologinya

Di Sumsel, dua kabupaten menggelar Pilkada dengan menghadirkan kotak kosong, yakni Kabupaten Ogan Ilir dan Empat Lawang. Pemilu serentak 2024 di Sumsel juga diwarnai hal yang ramai di media sosial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini