Kaesang Disebut Pelaku Ghosting, Ini Tujuh Alasan Seseorang Pilih Ghosting

Terjadinya ghosting itu ada beberapa penyebab, tujuh penyebabnya.

Tasmalinda
Senin, 08 Maret 2021 | 08:00 WIB
Kaesang Disebut Pelaku Ghosting, Ini Tujuh Alasan Seseorang Pilih Ghosting
Ghosting [Shutterstock) Kaesang disebut pelaku ghosting pada Felicia.

SuaraSumsel.id - Ghosting atau diartikan menghilang tanpa kabar makin sering terdengar beberapa jam ini. Anak bungsu Presiden Jokowi, disebut-sebut warganet melakukan ghosting kepada kekasihnya Felicia Tissue.

Kaesang dikatakan hilang kabar sejak Januari lalu oleh sang ibu kekasih, Meilia.

Selama ini, ghosting identik dengan citra yang buruk dan negatif. Ghosting kerap dihubungkan dengan hubungan asmara, maka tak heran jika banyak yang sakit hati saat menjadi korban ghosting.

Melansir laman Your Tango, ada beberapa situasi yang mengizinkanmu untuk menjadi pelaku ghosting dan memutus kontak lebih dulu.

Baca Juga:Sebut KLB Bodong, DPD Partai Demokrat Sumsel Sepakat Dukung AHY

Felicia Tissue, Nadya Arifta, dan Kaesang
Felicia Tissue, Nadya Arifta, dan Kaesang

Ini tujuh alasan ghosting:

1. Kamu dan dia belum pernah bertemu di dunia nyata

Situasi pertama ini berlaku baik dalam hal kencan maupun pertemanan. Jika kamu hanya mengenalnya lewat dunia maya dan merasa ragu, kamu berhak memutuskan hubungan.

Itu sah-sah saja dilakukan, terlebih jika ada kemungkinan bahwa orang yang kamu temui di dunia maya tidak benar-benar peduli padamu.

2. Ada kejadian buruk di kencan pertama

Baca Juga:Dihadiri Para Mantan Kader, DPD Partai Demokrat Sumsel Tolak KLB

Kamu boleh memutuskan kontak jika kencan pertama kalian tidak berjalan lancar. Misalnya saja, orang yang kamu temui berlaku tidak sopan atau membuatmu sakit hati.

Hal ini perlu kamu lakukan sebelum terjebak lebih dalam dengan seseorang yang salah.

3. Mereka suka melakukan kekerasan atau pelecehan

Jika teman atau kekasihmu mendadak melakukan kekerasan atau pelecehan, jangan ragu untuk meninggalkannya tanpa kabar.

Biasanya, orang-orang macam ini punya kecenderungan bersifat obsesif. Daripada tersakiti, jauh lebih baik jika kamu menjadi pelaku ghosting. Besar kemungkinan, dia juga tidak akan mendengarkan penjelasanmu.

4. Mereka berbohong

Mungkin, kamu adalah tipe orang yang tidak suka dibohongi. Jika tidak, kebohongan yang dia lakukan tergolong parah.

Jika hal ini terjadi, kamu boleh meninggalkannya tanpa penjelasan. Seharusnya, mereka juga paham kenapa kamu sakit hati.

5. Kamu punya firasat buruk soal dirinya

Ada kalanya, kamu harus mendengarkan firasat buruk yang ada. Dengan begitu, kamu bisa menghindari drama atau menjadi korban hubungan tidak sehat.

Ghosting [Shutterstock) Kaesang disebut pelaku ghosting pada Felicia
Ghosting [Shutterstock) Kaesang disebut pelaku ghosting pada Felicia

Firasat buruk muncul bukan tanpa alasan. Jika kamu punya firasat bahwa dia akan melakukan hal-hal buruk, maka ikutilah kata hatimu.

Mungkin saja, dia sudah mengatakan atau melakukan sesuatu yang membuatmu tidak nyaman. Hanya saja, kamu belum benar-benar menyadarinya.

6. Mereka sudah melanggar batas

Setiap orang punya batasan mereka masing-masing. Jika orang yang baru pertama kali kamu temui sudah melanggar batas, kamu berhak meninggalkannya.

Dengan begitu, kamu tidak membuang-buang tenaga dan bisa menghindari rasa kecewa di masa depan.

7. Dia tidak mau memberikan kejelasan

Terakhir, jangan ragu untuk lebih dulu melakukan ghosting jika dia tidak mau memberikan kejelasan. Bukan cuma dalam hal asmara, ini juga berlaku untuk urusan pertemanan.

Jika temanmu suka mengabaikanmu atau tidak lagi peduli padamu, kamu bebas untuk pergi alih-alih merasa sakit hati.

Ingat, kamu berhak dihormati dan mendapat penjelasan dari orang-orang yang sudah menyakitimu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini