Laki-Laki Kini Makin Suka Make Up, Ini Alasannya

Lagi Tren Lelaki Memakai Makeup, Apa Alasannya?

Tasmalinda
Kamis, 21 Januari 2021 | 18:06 WIB
Laki-Laki Kini Makin Suka Make Up, Ini Alasannya
Ilustrasi lelaki memakai pelembab kulit [shutterstock]

SuaraSumsel.id - Ber-make up bukan lagi milik kaum perempuan. Kini, laki-laki pun makin bisa memakai make up, mulai dari penyegar, pelembab kulit wajah, bibir, hingga menampilkan bulu mata yang tebal.

Meski sebagian laki-laki memakai make up masih dinilai hal yang tidak biasa, namun makin banyak yang mengikuti tren ini.

Lalu kenapa laki-laki kini lebih ber-make up? berikut penjelasan dari Bright Side.

1. Lelaki telah memakai makeup sejak ribuan tahun yang lalu

Baca Juga:Heboh Temuan Nisan Berbentuk Kelamin Laki-laki di Tanah Datar Sumbar

Ternyata, lelaki memakai makeup bukanlah hal yang baru terjadi belakangan ini. Di masa Mesir kuno, lelaki mengoleskan minyak dan lemak ke kulit mereka untuk melindunginya dari panas gurun dan sinar matahari yang sangat terik.

Orang-orang kelas atas di zaman tersebut juga sering merias matanya. Anda mungkin pernah melihat gambar raja-raja Mesir dengan mata yang dirias eyeliner hitam tebal.

Lelaki dari Roma kuno juga diketahui menggunakan riasan karena terpengaruh oleh bangsa Mesir yang menaklukkannya. Namun alih-alih memakai riasan yang cerah, para lelaki Romawi lebih memilih untuk memakai parfum beraroma ringan, menghilangkan bulu di bagian tubuh tertentu, dan terkadang memutihkan wajah mereka.

Sedangkan pada masa Ratu Elizabeth I, para lelaki membedaki wajah mereka. Kemudian di Jepang pada abad ke-17, aktor pria dari teater Kabuki akan mengenakan riasan yang menarik dengan garis-garis merah dan hitam cerah dengan latar belakang putih tebal yang dibuat dengan bantuan tepung beras.

Mendekati zaman modern, Hollywood memperkenalkan tren makeup lelaki ke layar lebar.

Baca Juga:Pelayan Perempuan Tuai Pujian, Selamatkan Anak Korban KDRT saat Bekerja

Meskipun memakai makeup bukanlah hal baru bagi kaum lelaki, namun kini kebanyakan aktor dan musisi memutuskan memakai riasan untuk membuat penampilan mereka di layar dan di atas panggung lebih menarik dan cerah.

2. Ada lebih banyak produk kecantikan khusus pria yang muncul di pasaran

Meski lelaki telah menggunakan riasan sejak zaman kuno, tetapi hingga saat ini hanya ada sedikit produk kosmetik yang dirancang khusus untuk lelaki.  Namun, banyak hal telah berubah sekarang.

Kini, semakin banyak perusahaan yang memproduksi kosmetik pria dan menjual produk kecantikan ini di konter kecantikan di toko mereka.

Tentu saja, para lelaki ini dapat menggunakan kosmetik umum yang banyak dibeli oleh perempuan, tetapi beberapa di antara mereka mungkin merasa tidak nyaman dengan itu. Nah, dengan semakin luas pilihan produk kecantikan pria, hal ini pun membuat mereka semakin terpacu untuk mencobanya.

Beberapa merek besar sudah memperkenalkan koleksi makeup yang khusus dibuat untuk lelaki.

Misalnya The Boy De Chanel keluaran Chanel, yang menawarkan berbagai macam produk kecantikan dan perawatan kulit untuk pria, termasuk pelembap, alas bedak, concealer, pensil mata, lip balm, dan cat kuku untuk menciptakan tampilan yang natural.

3. Ada lebih banyak influencer makeup lelaki

Produk kecantikan khusus pria saja mungkin tidak akan cukup untuk memengaruhi para lelaki melirik makeup. Diperlukan orang yang bisa menginspirasi para lelaki agar tidak takut dengan stereotip dan mencoba sesuatu yang baru.

Saat ini, sudah ada beberapa influencer lelaki yang berperan untuk itu, misalnya saja Manny Gutierrez, Jake-Jamie, Gabriel Zamora, dan James Charles. Mereka adalah penata rias populer yang berbagi kiat kecantikan untuk perempuan maupun lelaki.

Dalam postingan dan tutorial video mereka, para penata rias ini kerap berbagi teknik riasan yang dapat membantu perempuan dan lelaki menciptakan berbagai macam penampilan, mulai dari terang dan alami hingga cerah dan meriah.

Namun yang lebih penting adalah mereka mengajari audiens untuk lebih percaya diri dengan penampilannya, mencintai diri sendiri apa adanya, dan tidak takut dengan stigma, stereotip, dan penilaian dalam cara mereka mengekspresikan diri melalui riasan.

Sumber: Suara.com

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini