- Rapat Paripurna DPRD Palembang pada 29 November 2025 gagal karena ketidakhadiran Wali Kota dan pejabat Pemkot.
- Paripurna tersebut seharusnya membahas Program Pembentukan Peraturan Daerah dan tindak lanjut APBD 2026.
- Ketidakhadiran tersebut memicu kritik anggota dewan serta spekulasi memburuknya hubungan antarlembaga pemerintah daerah.
SuaraSumsel.id - Rapat Paripurna DPRD Kota Palembang yang seharusnya digelar untuk membahas agenda penting daerah mendadak berakhir sebelum dimulai. Tidak satu pun pejabat Pemerintah Kota Palembang hadir, termasuk Wali Kota, sehingga palu paripurna tidak sampai diketuk. Peristiwa ini langsung memicu kebingungan publik dan satu pertanyaan besar menggema: apa yang sebenarnya terjadi dalam pembahasan APBD 2026?
Agenda yang tertunda bukan agenda biasa. Paripurna tersebut dijadwalkan untuk penyampaian Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) 2026 dan tindak lanjut finalisasi APBD 2026, dokumen keuangan yang menentukan alokasi anggaran kota sepanjang tahun depan. Publik pun mulai khawatir jika ketika panggung politik panas, apakah layanan dan kepentingan warga ikut dikorbankan?
Kekecewaan terlihat jelas di kursi DPRD. Sejumlah anggota dewan menilai absennya Pemkot sebagai bentuk pengabaian terhadap etika kelembagaan. Ada pula yang menyebut mangkirnya eksekutif merupakan indikasi memanasnya pembahasan APBD di balik layar, terutama terkait pos-pos anggaran yang dinilai belum menemukan titik temu.
Spekulasi itu semakin menguat ketika DPRD tak mendapat pemberitahuan resmi sebelum paripurna digelar. Bagi warga, alasan teknis tak lagi cukup ketidakhadiran kolektif para pejabat justru memunculkan kesan bahwa konflik politik sedang terjadi, meski belum dinyatakan secara terbuka.
Pemkot Palembang menyebut bahwa pembahasan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) belum klop dengan Badan Anggaran DPRD sehingga paripurna dianggap belum siap. Namun pernyataan ini justru memantik pertanyaan lanjutan yakni jika pembahasan belum tuntas, mengapa paripurna tetap dijadwalkan dan mengapa ketidakhadiran dilakukan tanpa pemberitahuan resmi?
Di luar gedung parlemen, publik mulai menghubungkan titik-titik. Dari media sosial hingga percakapan di lapangan, muncul kekhawatiran bahwa ketegangan elite politik justru mengancam kelancaran penyusunan APBD 2026.
Jika pembahasan berlarut, dampaknya langsung terasa: realisasi program, infrastruktur, bantuan sosial, hingga belanja publik dapat ikut tertunda.
DPRD memastikan paripurna akan dijadwalkan ulang. Namun suasana emosional antar-lembaga terlanjur memanas. Beberapa anggota dewan bahkan sudah melempar opsi pembentukan pansus hingga penggunaan hak interpelasi, langkah yang akan mengubah situasi ini dari sekadar miskomunikasi menjadi konfrontasi politik terbuka.
Sementara itu, publik masih menunggu jawaban yang jelas, bukan pernyataan yang saling mengambang. Setiap hari penundaan bukan hanya kehilangan momentum politik tetapi berpotensi menunda kepastian anggaran untuk jutaan warga Palembang.
Tag
Berita Terkait
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Ditemukan Tewas di Kos, Pernah Vonis Hukuman Mati ke 3 Orang
-
Mata Lebam Siswi SD di Palembang, Ibu Menangis Histeris Duga Anaknya Dianiaya di Sekolah!
-
Alex Noerdin di Meja Hijau: Proyek Pasar Cinde Jadi Bancakan, Negara Rugi Rp137 Miliar
-
Lantai Mall di Palembang Penuh Sampah, Warganet Geram dan Soroti Etika Pengunjung
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Publik Pertanyakan Paripurna DPRD Palembang Batal karena Pembahasan APBD 2026 Memanas
-
Optimisme UMKM Menguat, BRI Prediksi Aktivitas Usaha Lebih Bergairah pada Triwulan 4 2025
-
Borong Penghargaan Nasional, HLM Sumsel-BI Mantapkan Roadmap Stabilitas Harga 2026
-
10 HP Murah untuk Dapat Update Android Terbaru, Cocok buat Pengguna Budget 1-2 Jutaan
-
Terungkap di Persidangan! Begini Cara 4,4 Juta Rokok Ilegal Bisa Masuk dari Jawa ke Palembang