SuaraSumsel.id - Stroke menjadi salah satu penyakit mematikan yang terus mengintai, terutama jika terbiasa melakukan sejumlah aktivitas tertentu setelah pukul 17.00 WIB sore.
Para ahli mengingatkan bahwa perubahan gaya hidup bisa menekan risiko stroke secara signifikan.
Menurut laporan Eating Well, sekitar 84 persen kasus stroke dipengaruhi oleh kebiasaan yang dapat diubah, khususnya gaya hidup di malam hari. Menghindari pola hidup tertentu setelah jam lima sore disebut mampu memberikan perlindungan bagi otak dan jantung.
“Makan larut malam dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh Anda dan berdampak negatif pada tekanan darah dan metabolisme," kata Michelle Routhenstein, MS, RD CDCES, seorang ahli diet yang mengkhususkan diri dalam kesehatan kardiovaskular.
Lantas, kebiasaan apa saja yang harus Anda hindari untuk menekan risiko stroke? Berikut daftarnya:
1. Makan Setelah Jam 9 Malam
Penelitian menunjukkan bahwa makan terlalu malam—terutama setelah pukul 21.00—dapat meningkatkan risiko stroke secara signifikan. Kebiasaan ini berkaitan erat dengan gangguan ritme alami tubuh dan metabolisme yang tidak optimal.
Tak hanya itu, makan malam terlambat juga dapat menyebabkan tekanan darah meningkat dan mempercepat proses inflamasi yang merusak pembuluh darah otak. Makan malam idealnya dilakukan sebelum jam 7 malam untuk menjaga kesehatan jantung dan otak.
2. Sarapan Terlambat
Siapa sangka, waktu makan pagi juga berpengaruh besar. Terlambat sarapan atau melewatkan makan pagi sama sekali dapat meningkatkan risiko gangguan metabolisme, yang kemudian membuka jalan bagi stroke ringan maupun berat.
Waktu makan pertama dan terakhir Anda dalam sehari ternyata memainkan peran besar dalam menjaga keseimbangan tubuh dan ritme sirkadian.
3. Duduk Terlalu Lama di Malam Hari
Setelah seharian duduk di depan layar, melanjutkan kebiasaan malas bergerak di malam hari justru memperbesar peluang terkena stroke. Kebiasaan ini paling berisiko bagi orang di bawah usia 60 tahun yang kurang aktif secara fisik.
Menurut para ahli, aktivitas ringan seperti berjalan kaki selama 20 menit setelah makan malam bisa membantu mencegah stroke.
“Berjalan kaki setelah makan malam dapat membantu pencernaan sekaligus mengoptimalkan kontrol gula darah. Ini dapat membantu mengurangi risiko pradiabetes, diabetes, tekanan darah tinggi, dan akhirnya penyakit jantung dan stroke," ujar Simran Malhotra, MD, DipABLM, CHWC.
4. Mengonsumsi Alkohol Sebelum Tidur
Segelas anggur sebelum tidur memang terasa menenangkan. Tapi hati-hati, kebiasaan ini diam-diam meningkatkan risiko stroke dan tekanan darah tinggi.
Troy Alexander-EL, MD menyarankan untuk mengganti minuman alkohol malam hari dengan teh herbal atau mocktail sehat guna menurunkan risiko komplikasi kesehatan.
5. Begadang atau Kurang Tidur
Tidur kurang dari lima jam per malam bisa meningkatkan risiko stroke hingga 33 persen, menurut Simran Malhotra. Begadang mengganggu waktu pemulihan otak, serta memicu inflamasi dan ketidakseimbangan hormon stres.
“Karena terlalu sedikit dan terlalu banyak tidur bermasalah, mendapatkan delapan jam tidur setiap malam adalah tujuan yang baik. Menjaga waktu tidur dan bangun yang konsisten, bahkan di akhir pekan juga dapat membantu,” katanya.
6. Kurangnya Rutinitas Tidur yang Konsisten
Selain durasi tidur, kualitas dan konsistensi tidur juga sangat penting. Waktu tidur yang tidak teratur, sering berganti-ganti jam tidur dan bangun, bisa mengacaukan sistem metabolisme dan memperbesar risiko penyakit pembuluh darah.
Kesehatan otak sangat dipengaruhi oleh kualitas tidur. Maka itu, membentuk kebiasaan tidur yang konsisten menjadi salah satu cara paling sederhana untuk menghindari stroke.
Berdasarkan data terbaru dari WHO (2024), kasus stroke pada usia 30-50 tahun meningkat hingga 25 persen dibandingkan satu dekade lalu.
Mayoritas dipicu oleh gaya hidup tak sehat, termasuk pola makan, kurang tidur, dan minim aktivitas fisik di malam hari.
Kebiasaan-kebiasaan di atas menunjukkan bahwa pencegahan stroke bisa dilakukan dengan langkah kecil namun konsisten. Hindari aktivitas tertentu setelah jam lima sore, dan Anda sudah mengambil satu langkah besar menjaga kesehatan otak.
Menghindari stroke bukan hanya tentang obat atau terapi medis, tetapi juga mengatur gaya hidup sejak dini. Dari pola makan, waktu tidur, hingga aktivitas ringan malam hari, semua memiliki peran besar dalam mencegah risiko serangan stroke. (Antara)
Berita Terkait
-
Cegah Stroke dengan 6 Makanan Sehat Ini: Gampang Dicari dan Terjangkau!
-
Rahasia Suplemen Omega-3: Benarkah Turunkan Risiko Stroke Hingga 25 Persen?
-
Diam-Diam Mematikan: Bagaimana TCD Bisa Mengungkap Risiko Stroke Sebelum Terlambat
-
Pergi Melayat Hamdan ATT, Mansyur S Sempat Dengar Kabar Almarhum Drop 2 Minggu Lalu
-
Hamdan ATT Meninggal: Petualang Cinta Termiskin di Dunia yang Tulus Terhadap Janda
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
Terkini
-
Karhutla Sumsel Capai 1.416 Hektare Sepanjang 2025, Ini Daerah yang Paling Parah
-
Sinergi KKKS dan SKK Migas Sumbagsel Menyulam Kehidupan, Ikan Tirusan Kembali ke Sungsang
-
Euromoney: BRI Menyelenggarakan 2.037 Sesi Literasi Keuangan untuk Kelompok Terpinggirkan
-
Bukan Sriwijaya FC, Klub Inilah yang Diincar Sumsel United Jelang Championship 2025/26
-
Apakah Sumsel United Bakal Tantang Sriwijaya FC di GSJ Jelang Championship 2025/26?