Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 30 Juni 2025 | 20:09 WIB
Ilustrasi stroke. [Dok. Antara]

SuaraSumsel.id - Stroke menjadi salah satu penyakit mematikan yang terus mengintai, terutama jika terbiasa melakukan sejumlah aktivitas tertentu setelah pukul 17.00 WIB sore.

Para ahli mengingatkan bahwa perubahan gaya hidup bisa menekan risiko stroke secara signifikan.

Menurut laporan Eating Well, sekitar 84 persen kasus stroke dipengaruhi oleh kebiasaan yang dapat diubah, khususnya gaya hidup di malam hari. Menghindari pola hidup tertentu setelah jam lima sore disebut mampu memberikan perlindungan bagi otak dan jantung.

“Makan larut malam dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh Anda dan berdampak negatif pada tekanan darah dan metabolisme," kata Michelle Routhenstein, MS, RD CDCES, seorang ahli diet yang mengkhususkan diri dalam kesehatan kardiovaskular.

Lantas, kebiasaan apa saja yang harus Anda hindari untuk menekan risiko stroke? Berikut daftarnya:

1. Makan Setelah Jam 9 Malam

Penelitian menunjukkan bahwa makan terlalu malam—terutama setelah pukul 21.00—dapat meningkatkan risiko stroke secara signifikan. Kebiasaan ini berkaitan erat dengan gangguan ritme alami tubuh dan metabolisme yang tidak optimal.

Tak hanya itu, makan malam terlambat juga dapat menyebabkan tekanan darah meningkat dan mempercepat proses inflamasi yang merusak pembuluh darah otak. Makan malam idealnya dilakukan sebelum jam 7 malam untuk menjaga kesehatan jantung dan otak.

2. Sarapan Terlambat

Siapa sangka, waktu makan pagi juga berpengaruh besar. Terlambat sarapan atau melewatkan makan pagi sama sekali dapat meningkatkan risiko gangguan metabolisme, yang kemudian membuka jalan bagi stroke ringan maupun berat.

Waktu makan pertama dan terakhir Anda dalam sehari ternyata memainkan peran besar dalam menjaga keseimbangan tubuh dan ritme sirkadian.

3. Duduk Terlalu Lama di Malam Hari

Setelah seharian duduk di depan layar, melanjutkan kebiasaan malas bergerak di malam hari justru memperbesar peluang terkena stroke. Kebiasaan ini paling berisiko bagi orang di bawah usia 60 tahun yang kurang aktif secara fisik.

Menurut para ahli, aktivitas ringan seperti berjalan kaki selama 20 menit setelah makan malam bisa membantu mencegah stroke.

“Berjalan kaki setelah makan malam dapat membantu pencernaan sekaligus mengoptimalkan kontrol gula darah. Ini dapat membantu mengurangi risiko pradiabetes, diabetes, tekanan darah tinggi, dan akhirnya penyakit jantung dan stroke," ujar Simran Malhotra, MD, DipABLM, CHWC.

4. Mengonsumsi Alkohol Sebelum Tidur

Segelas anggur sebelum tidur memang terasa menenangkan. Tapi hati-hati, kebiasaan ini diam-diam meningkatkan risiko stroke dan tekanan darah tinggi.

Troy Alexander-EL, MD menyarankan untuk mengganti minuman alkohol malam hari dengan teh herbal atau mocktail sehat guna menurunkan risiko komplikasi kesehatan.

5. Begadang atau Kurang Tidur

Tidur kurang dari lima jam per malam bisa meningkatkan risiko stroke hingga 33 persen, menurut Simran Malhotra. Begadang mengganggu waktu pemulihan otak, serta memicu inflamasi dan ketidakseimbangan hormon stres.

“Karena terlalu sedikit dan terlalu banyak tidur bermasalah, mendapatkan delapan jam tidur setiap malam adalah tujuan yang baik. Menjaga waktu tidur dan bangun yang konsisten, bahkan di akhir pekan juga dapat membantu,” katanya.

6. Kurangnya Rutinitas Tidur yang Konsisten

Selain durasi tidur, kualitas dan konsistensi tidur juga sangat penting. Waktu tidur yang tidak teratur, sering berganti-ganti jam tidur dan bangun, bisa mengacaukan sistem metabolisme dan memperbesar risiko penyakit pembuluh darah.

Kesehatan otak sangat dipengaruhi oleh kualitas tidur. Maka itu, membentuk kebiasaan tidur yang konsisten menjadi salah satu cara paling sederhana untuk menghindari stroke.

Berdasarkan data terbaru dari WHO (2024), kasus stroke pada usia 30-50 tahun meningkat hingga 25 persen dibandingkan satu dekade lalu.

Mayoritas dipicu oleh gaya hidup tak sehat, termasuk pola makan, kurang tidur, dan minim aktivitas fisik di malam hari.

Kebiasaan-kebiasaan di atas menunjukkan bahwa pencegahan stroke bisa dilakukan dengan langkah kecil namun konsisten. Hindari aktivitas tertentu setelah jam lima sore, dan Anda sudah mengambil satu langkah besar menjaga kesehatan otak.

Menghindari stroke bukan hanya tentang obat atau terapi medis, tetapi juga mengatur gaya hidup sejak dini. Dari pola makan, waktu tidur, hingga aktivitas ringan malam hari, semua memiliki peran besar dalam mencegah risiko serangan stroke. (Antara)

Load More