Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 30 Juni 2025 | 20:09 WIB
Ilustrasi stroke. [Dok. Antara]

4. Mengonsumsi Alkohol Sebelum Tidur

Segelas anggur sebelum tidur memang terasa menenangkan. Tapi hati-hati, kebiasaan ini diam-diam meningkatkan risiko stroke dan tekanan darah tinggi.

Troy Alexander-EL, MD menyarankan untuk mengganti minuman alkohol malam hari dengan teh herbal atau mocktail sehat guna menurunkan risiko komplikasi kesehatan.

5. Begadang atau Kurang Tidur

Tidur kurang dari lima jam per malam bisa meningkatkan risiko stroke hingga 33 persen, menurut Simran Malhotra. Begadang mengganggu waktu pemulihan otak, serta memicu inflamasi dan ketidakseimbangan hormon stres.

“Karena terlalu sedikit dan terlalu banyak tidur bermasalah, mendapatkan delapan jam tidur setiap malam adalah tujuan yang baik. Menjaga waktu tidur dan bangun yang konsisten, bahkan di akhir pekan juga dapat membantu,” katanya.

6. Kurangnya Rutinitas Tidur yang Konsisten

Selain durasi tidur, kualitas dan konsistensi tidur juga sangat penting. Waktu tidur yang tidak teratur, sering berganti-ganti jam tidur dan bangun, bisa mengacaukan sistem metabolisme dan memperbesar risiko penyakit pembuluh darah.

Kesehatan otak sangat dipengaruhi oleh kualitas tidur. Maka itu, membentuk kebiasaan tidur yang konsisten menjadi salah satu cara paling sederhana untuk menghindari stroke.

Berdasarkan data terbaru dari WHO (2024), kasus stroke pada usia 30-50 tahun meningkat hingga 25 persen dibandingkan satu dekade lalu.

Mayoritas dipicu oleh gaya hidup tak sehat, termasuk pola makan, kurang tidur, dan minim aktivitas fisik di malam hari.

Kebiasaan-kebiasaan di atas menunjukkan bahwa pencegahan stroke bisa dilakukan dengan langkah kecil namun konsisten. Hindari aktivitas tertentu setelah jam lima sore, dan Anda sudah mengambil satu langkah besar menjaga kesehatan otak.

Menghindari stroke bukan hanya tentang obat atau terapi medis, tetapi juga mengatur gaya hidup sejak dini. Dari pola makan, waktu tidur, hingga aktivitas ringan malam hari, semua memiliki peran besar dalam mencegah risiko serangan stroke. (Antara)

Load More