Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 24 Juni 2025 | 15:53 WIB
Sekolah Dasar negeri di Palembang makin ditinggalkan peminat

Akhirnya, proses pendaftaran dilakukan manual, meskipun jumlahnya tetap tidak signifikan.

Hingga saat ini, baru sekitar 10 orang yang mendaftar, jauh dari target ideal satu kelas yang seharusnya diisi 18-20 siswa.

“Kalau lihat kondisinya, memang berat. Tahun lalu saja cuma 19 siswa yang mendaftar, itu pun bukan dari lingkungan sekitar. Tahun ini kami bahkan belum yakin bisa memenuhi satu kelas,” ujar Kepala Sekolah SD Negeri 137 Palembang, Emi Rosmita melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com.

Banyak faktor yang menyebabkan sekolah negeri ini ditinggalkan.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan! Hanya 6 Persen TK di Sumsel yang Dikelola Pemerintah

Persaingan dengan sekolah swasta yang fasilitasnya lebih baik, serta semakin sedikitnya jumlah anak usia sekolah di lingkungan sekitar, menjadi dua penyebab utama.

Apalagi, sebagian orang tua lebih memilih menyekolahkan anak mereka ke sekolah swasta dengan harapan mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih baik.

Kepala Dinas Pendidikan Palembang, Adrianus Amri, pun mengakui realita tersebut.

Ia mengatakan, salah satu solusi yang akan dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi terhadap jumlah anak usia sekolah di sekitar SD Negeri 137 serta membuka pendaftaran manual agar sekolah yang belum memenuhi kuota tetap bisa menerima siswa baru.

sekolah dasar yang sepi pendaftar

Fenomena ini menjadi alarm serius bagi dunia pendidikan di Palembang, khususnya pendidikan dasar negeri.

Baca Juga: Sumsel United Mulai Bangun Kekuatan, Resmi Gaet Hapit Ibrahim sebagai Pemain Pertama

Di tengah persaingan ketat antar sekolah dan tuntutan fasilitas pendidikan yang semakin tinggi, sekolah negeri yang tidak mampu berbenah perlahan akan tertinggal.

Kondisi inilah yang kini mulai terlihat di SD Negeri 137 Palembang. Berada di jantung kota, dekat pusat pemerintahan, justru tak menjamin sekolah ini ramai peminat.

Minimnya fasilitas, kondisi bangunan yang memprihatinkan, hingga kalah bersaing dengan sekolah swasta membuat perlahan sekolah negeri kehilangan daya tariknya di mata masyarakat.

Jika kondisi seperti ini dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin SD Negeri 137 akan menjadi cerminan dari banyak sekolah negeri lain yang bernasib serupa—tertinggal, sepi peminat, dan perlahan hilang dari ingatan masyarakat.

Momentum Tahun Ajaran Baru seharusnya menjadi kesempatan untuk berbenah, memperbaiki kualitas, dan kembali menarik minat masyarakat agar sekolah negeri bisa kembali berjaya sebagai pilar pendidikan dasar yang berkualitas untuk semua kalangan.
 

Load More