SuaraSumsel.id - Warga Kecamatan Air Saleh, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), dikejutkan oleh guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,3 pada Rabu (28/5/2025).
Meski tidak menimbulkan kerusakan berarti, getaran terasa pada pagi hari ini nyata menyebabkan permukaan air sungai naik secara tiba-tiba.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan melaporkan bahwa gempa bumi ini tergolong dangkal dengan pusat gempa berada di darat pada koordinat 2.35° LS dan 104.94° BT, sekitar 35 km timur laut Banyuasin.
Kedalaman pusat gempa tercatat hanya 10 km.
Baca Juga: Sumsel Gulirkan Rp 3 Miliar per Desa lewat Koperasi Merah Putih, Ini 7 Sektor Usaha Unggulannya
“Berdasarkan analisis kami, ini adalah gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Lokal yang memang terdapat di sekitar wilayah tersebut,” ujar Kepala BMKG Sumsel, Wandayantolis melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com.
Meskipun tidak tergolong besar, gempa ini cukup mengejutkan masyarakat karena terjadi saat banyak orang sedang memulai aktivitas pagi mereka.
Beberapa warga mengaku merasakan getaran yang membuat kaca jendela bergetar dan benda-benda ringan bergoyang.
“Terasa seperti ada truk besar yang lewat di depan rumah, padahal jalannya sepi,” ujar Rita, warga Air Saleh. Sementara di beberapa wilayah lain seperti Banyuasin III dan Palembang, guncangan terasa ringan namun tetap cukup untuk membuat warga waspada.
Air Sungai Naik Secara Tiba-Tiba
Baca Juga: ASN Wajib Tahu! Ini Ragam Keuntungan Pinjaman Bank Sumsel Babel untuk Masa Depan Finansialmu
Selain getaran, fenomena lain yang mencuri perhatian warga adalah naiknya permukaan air sungai di beberapa titik di Air Saleh dan sekitarnya. Meski tak terlalu ekstrem, kenaikan mendadak ini menimbulkan kekhawatiran.
“Air sempat naik sekitar 10-15 sentimeter. Warga sempat panik, takut terjadi banjir atau gelombang susulan,” kata Reza, salah satu petugas dari BPBD Banyuasin.
Namun BMKG memastikan bahwa gempa tersebut tidak memiliki potensi tsunami. Lokasi gempa yang berada di darat serta magnitudonya yang relatif kecil membuat kemungkinan terjadinya gelombang besar sangat rendah.
BPBD: Tetap Tenang dan Waspada
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuasin menyatakan bahwa sejauh ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa. Meski demikian, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap siaga dan tidak panik.
“Kami imbau warga untuk tetap tenang dan selalu waspada. Ikuti informasi resmi dari pemerintah daerah dan BMKG. Jika dalam keadaan darurat, segera hubungi hotline BPBD Kabupaten Banyuasin,” kata Reza, perwakilan BPBD Banyuasin.
Ia juga menambahkan bahwa wilayah ini pernah mengalami kejadian serupa lebih dari satu abad lalu, meskipun data historis yang dimiliki belum lengkap. "Menurut peneliti, gempa pernah terjadi pada tahun 1900 di lokasi yang sama. Tapi kami masih mencari catatan lebih rinci soal kejadian itu,” ujarnya.
Guncangan Terasa hingga Palembang dan Musi Banyuasin
Menurut estimasi peta guncangan BMKG, getaran gempa terasa cukup nyata di beberapa wilayah.
Di Banyuasin III, intensitas getaran mencapai skala III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity), yang artinya getaran dirasakan banyak orang di dalam rumah dan menyebabkan jendela serta pintu berbunyi.
Di wilayah Palembang dan Musi Banyuasin, skala getaran berada pada II-III MMI, dengan getaran yang terasa namun tidak cukup kuat untuk menimbulkan kerusakan.
“Melihat dari peta sebaran intensitas, getaran tidak sampai ke pusat Kota Palembang. Tapi kami tetap pantau perkembangan dan potensi gempa susulan,” kata Wandayantolis.
Hingga siang menjelang malam hari, belum tercatat adanya gempa susulan berdasarkan hasil pemantauan dari sistem monitoring milik BMKG.
Alat-alat seismograf yang tersebar di berbagai titik di Sumatera Selatan tidak mendeteksi adanya aktivitas tektonik lanjutan setelah gempa utama berkekuatan magnitudo 4,3 yang mengguncang Kecamatan Air Saleh, Banyuasin, pada Rabu pagi.
Meskipun demikian, pihak BMKG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuasin tetap mengimbau masyarakat untuk tidak lengah.
Warga disarankan tetap menjaga kewaspadaan, terutama saat beraktivitas di sekitar bangunan tua atau struktur yang terlihat retak atau lapuk, karena jenis bangunan tersebut sangat rentan terhadap keruntuhan jika terjadi getaran lanjutan.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya mitigasi risiko, mengingat meskipun potensi gempa susulan dinyatakan kecil, namun gempa bumi adalah fenomena yang sulit diprediksi secara pasti.
Berita Terkait
-
Sumsel Gulirkan Rp 3 Miliar per Desa lewat Koperasi Merah Putih, Ini 7 Sektor Usaha Unggulannya
-
ASN Wajib Tahu! Ini Ragam Keuntungan Pinjaman Bank Sumsel Babel untuk Masa Depan Finansialmu
-
Bukan Klub Baru Biasa, Cik Ujang Disebut Bakal Akuisisi Tim Lama Jadi Sumsel United
-
Bank Sumsel Babel Pangkas Suku Bunga Pinjaman ASN: Mulai 5,1 Persen Flat
-
Panduan Lengkap 6 Jalur Pendaftaran SPMB Sumsel 2025/2026: Domisili, Afirmasi, hingga Prestasi
Terpopuler
- 5 Bedak Murah yang Mengandung SPF: Cocok Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- Coach Justin: Artinya Secara Kualitas Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp900 Ribuan Terbaik Mei 2025: Spek Ciamik dan Memori Lega!
- Rekomendasi 3 HP Murah Tampilan Mirip iPhone Boba: Spek Gahar, Harga Bersahabat!
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
-
7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
-
4 Rekomendasi Paket Skincare Terbaik, Kombinasi Perawatan Kulit Maksimal
-
5 Pilihan Skincare Murah Terbaik Harga di Bawah Rp50 Ribu, Siap Jaga Kulitmu!
-
7 Rekomendasi Sepatu Lari Pria Terbaik: Bobot Ringan, Nyaman Lintasi Berbagai Medan
Terkini
-
Rektor Bina Darma Tersangka Kasus Rp38 Miliar, Kuasa Hukum Anggap Dipaksakan
-
Lewat BRInita, BRI Melakukan Pendampingan secara Berkelanjutan
-
Bolehkah Aqiqah Setelah Dewasa? Berikut Penjelasannya
-
Menabung Meski Gaji Terbatas, Ini 5 Langkah Cerdas yang Bisa Dilakukan
-
5 Kualitas yang Akan Membuatmu Gagal di Tempat Kerja