Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 04 Mei 2025 | 15:34 WIB
mahasiswi dianiaya oleh anak anggota DPRD

“Saya merasa sangat terancam. Mereka bilang di video akan lanjut menganiaya saya. Ini bukan hanya soal sakit fisik, tapi keselamatan saya juga terancam,” kata Kerren dengan nada bergetar.

Bermula dari Masalah Sepele

Insiden ini bermula dari perbincangan ringan antara korban dan salah satu temannya mengenai hubungan asmara pelaku berinisial S. Kerren mengaku sudah meminta maaf, namun rupanya hal itu tidak diterima dengan baik.

Mahasiswi korban dianiaya anak anggota DPRD Pagaralam [ANTARA]

“Memang saya pernah membicarakan soal hubungan S dan pacarnya dengan T. Tapi saya sudah minta maaf. Saya pikir sudah selesai. Tapi ternyata malah dikeroyok,” ungkapnya.

Baca Juga: Hari Pertama Keberangkatan, Calon Haji Palembang Kedapatan Bawa Pisau Dapur

Pada malam kejadian, para terlapor mendatangi kamar indekos Kerren yang kebetulan tidak terkunci. Tanpa izin, mereka masuk dan langsung melampiaskan kemarahan secara membabi buta.

“S menampar saya, mendorong dahi saya dengan jari telunjuknya. Saya sempat ingin mengambil handphone, tapi malah direbut. Ketika saya mencoba membela diri, teman-teman lainnya malah ikut memukuli saya,” kenangnya.

Dihajar, Dijambak, Dibenturkan ke Dinding

Lebih lanjut, Kerren menceritakan betapa brutal perlakuan para pelaku. Ia tidak hanya ditampar dan dijambak, tetapi juga dipukul dan dibenturkan ke dinding.

“Rambut saya dijambak, kepala saya dibenturkan ke dinding. Mereka duduk di atas badan saya, saya tidak bisa bergerak. Saya benar-benar tidak berdaya,” ucapnya sambil menunjukkan luka di bagian wajah dan tangannya.

Baca Juga: Berbahaya, Mobil Pengangkut Sampah Tak Layak Masih Aktif di Palembang

Akibat pengeroyokan tersebut, Kerren mengalami sejumlah luka: memar di dahi dan hidung, lecet di tangan kanan dan kiri, serta bibir yang membengkak. Ia pun memutuskan menempuh jalur hukum demi mencari keadilan.

Load More